Palangka Raya (ANTARA) -
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mendorong sinergi fasilitas kesehatan (faskes) untuk meningkatkan mutu layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 
Melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Kamis diterangkan, salah satu upaya itu dilakukan BPJS Kesehatan melalui Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2024 dengan tema “Komitmen Fasilitas Kesehatan dalam Menjaga Mutu dan Akuntabilitas Program Jaminan Kesehatan Nasional.
 
"Sinergi antara berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, fasilitas kesehatan, hingga asosiasi dan organisasi profesi, dalam mendukung keberlangsungan dan peningkatan mutu Program JKN," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.
 
Ia mengatakan pada 2024 adalah momen tepat untuk melanjutkan transformasi mutu layanan, terutama dalam memperluas akses layanan.
 
BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan melalui berbagai inovasi.

Salah satu upaya transformasi mutu layanan Program JKN adalah menjalin kerja sama dengan rumah sakit apung dan bergerak untuk menjangkau masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS).
 
"Simplifikasi administrasi layanan di fasilitas kesehatan kini juga memungkinkan peserta hanya menggunakan KTP tanpa perlu fotokopi, serta adanya digitalisasi layanan melalui telekonsultasi, e-SEP, antrean online, dan i-Care JKN," jelas Ghufron.

Baca juga: Guru SD di Barut ini tenang jelang masa pensiun dengan JKN
 
Ghufron juga mengatakan bahwa BPJS Kesehatan juga memiliki mekanisme evaluasi pelayanan melalui Kesan Pesan Setelah Layanan (KESSAN). Melalui KESSAN, BPJS Kesehatan dapat mengevaluasi apakah peserta telah mendapatkan pelayanan sesuai standar, dan harapannya menjadi acuan bagi fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
 
Dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.294 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.140 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
 
Selain itu, pada tahun 2023 tercatat 606,7 juta pemanfaatan layanan JKN, dengan rata-rata 1,7 juta pemanfaatan per hari.
 
"Program JKN terbukti bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang berbiaya katastropik," kata Ghufron.
 
Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Inda Deryanne Hasman menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi ajang berbagi pengalaman dan gagasan dalam menghadapi tantangan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Kepesertaan 40 wilayah di Kepwil VIII capai UHC
 
Harapannya terjalin kolaborasi lebih erat antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk memastikan layanan yang berkualitas, efisien dan berkelanjutan.
 
"Selama satu dekade penyelenggaraan Program JKN, berbagai dinamika dan tantangan terus dihadapi," katanya.
 
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata berharap melalui kegiatan ini semakin tercipta sinergi yang lebih kuat antara para pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, direktur rumah sakit, serta pimpinan FKTP seluruh Indonesia.
 
"Kami ingin sama-sama menjaga berjalannya Program JKN melalui upaya pencegahan, monitoring, maupun penindakan terhadap kecurangan yang masih terjadi," katana Alexander.
 
Yulitha Christiana yang merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Program JKN asal Kota Palangka Raya menerima penghargaan atas komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan kepada peserta Program JKN.
 
“Saya bersyukur dengan usaha dan kerja keras kita bersama bisa memberikan layanan yang terbaik kepada seluruh peserta Program JKN, khususnya bagi peserta JKN yang berada di Kota Palangka Raya," ktanya.
 
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya K Hindro Kusumo kembali menegaskan bahwa kesuksesan dalam penyelenggaraan Program JKN tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak.
 
Untuk itu pihaknya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak khususnya fasilitas kesehatan yang telah berkomitmen dalam memberikan layanan kepada Peserta JKN.
 
Dalam penyelenggaraan Program JKN BPJS Kesehatan terus berkolaborasi bersama seluruh pihak termasuk fasilitas kesehatan.
 
"Dukungan dan komitmen dari fasilitas kesehatan ini akan berdampak terhadap mutu layanan kesehatan yang ada pada Program JKN. Terima kasih kepada seluruh fasilitas kesehatan telah mendukung penyelenggaraan Program JKN melalui layanan kesehatan kepada peserta,” kata Hindro.

Baca juga: Warga Muara Teweh ini tidak mengalami kesulitan berobat dengan JKN

Baca juga: Perangkat desa di Benangin ini terbantu JKN jalani pengobatan diabetes

Pewarta : Rendhik Andika
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024