Sampit (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) mulai mengerjakan peningkatan kapasitas Jalan Kapten Mulyono yang telah direncanakan sejak awal tahun.
“Untuk Jalan Kapten Mulyono sudah mulai kami kerjakan, panjangnya 900 meter dari Bundaran Polres sampai Perempatan Pelita,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas SDABMBKPRKP Kotim Bagus Anugerah Nusantara di Sampit, Sabtu.
Jalan Kapten Mulyono, Kota Sampit merupakan salah satu dari 207 ruas jalan yang masuk dalam perencanaan rekonstruksi tahun ini oleh Pemkab Kotim.
Berdasarkan papan proyek Rekonstruksi Jalan Kapten Mulyono dikerjakan oleh CV Jasa Lintas Utama dan Konsultan Pengawas CV Berlian Kalimantan Engineering. Anggaran yang digunakan bersumber dari DBH 2023 dengan nilai Rp7.835.000.000. Pengerjaan jalan ditargetkan selesai 27 Desember 2024.
Ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemerintah daerah segera meningkatkan kapasitas jalan tersebut. Di antaranya struktur jalan yang mengalami kerusakan di beberapa titik dan padatnya arus lalu lintas yang kerap berdampak pada kemacetan di jalan tersebut.
Dengan peningkatan kapasitas Jalan Kapten Mulyono diharapkan lebih aman bagi pengendara dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
“Jalan Kapten Mulyono sering dilewati angkutan besar sehingga sering terjadi kemacetan. Dengan pelebaran ini, diharapkan masyarakat dapat melintas lebih nyaman,” ujar Bagus.
Baca juga: Sambut Hari Rabies Sedunia, DPKP Kotim siapkan 300 vaksin gratis
Baca juga: Sambut Hari Rabies Sedunia, DPKP Kotim siapkan 300 vaksin gratis
Bagus melanjutkan, metode rekonstruksi Jalan Kapten Mulyono sama dengan Jalan HM Arysad, yakni menggunakan metode cement treated recycling base (CTRB) atau daur ulang.
Metode CTRB, dilaksanakan pada jalan aspal atau agregat atau kerikil yang perlu distabilisasi atau ditingkatkan kemampuan daya dukungnya dengan menambahkan semen sebagai bahan lapis pondasi atau lapis pondasi bawah.
Meskipun menggunakan metode daur ulang kapasitas jalan yang dihasilkan dengan metode ini masih sama dengan pengerjaan dengan metode biasanya.
Pengerjaan Jalan Kapten Mulyono dibagi dua, yakni untuk panjang 200 meter dari Bundaran Polres sampai Simpang Empat Jalan MT Haryono dan Kapten Mulyono atau Depan KFC akan ditingkatkan aspalnya saja.
Kemudian, untuk panjang 700 meter selanjutnya, dari Depan KFC sampai Simpang Empat Jalan Pelita dan Jalan Kapten Mulyono selain peningkatan aspal juga dilebarkan dari sisi kanan dan kirinya masing-masing dua meter,
“Untuk lebar jalan dari Depan KFC sampai perempatan Pelita memang lebih sempit dibanding dari Bundaran Polres, makanya dilakukan pelebaran. Jadi, lebar jalan yang semula enam meter menjadi sepuluh meter,” jelasnya.
Dengan dilakukannya pelebaran jalan ini diharapkan arus lalu lintas di Jalan Kapten Mulyono kedepannya bisa lebih lancar, terlebih jalan tersebut kerap dilalui kendaraan berbadan besar seperti truk angkutan barang dan truk CPO.
Sehubungan dengan rekonstruksi jalan ini, arus lalu lintas di Jalan Kapten Mulyono akan dialihkan sementara melalui Jalan HM Arysad dan Jalan Lingkar Selatan, terutama untuk kendaraan berbadan besar. Sedangkan, untuk motor atau mobil pribadi masih diperbolehkan lewat secara bergantian.
Kondisi ini pun tak terhindarkan menyebabkan kemacetan di beberapa titik akibat kendaraan yang belum menyesuaikan dengan pengalihan lalu lintas tersebut, khususnya Jalan MT Haryono akibat kendaraan yang berbelok arah.
Pemerintah daerah pun meminta masyarakat untuk bersabar dengan kondisi tersebut selama pengerjaan berlangsung dan berharap proyek ini akan memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut.
Baca juga: Ratusan orang sudah terbantu program 1000 Kursi Roda Gratis dari Halikinnor
Baca juga: Pemkab Kotim rencanakan kawasan ekonomi khusus untuk pemerataan pembangunan
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai penipuan mencatut pejabat Disdik Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim rencanakan kawasan ekonomi khusus untuk pemerataan pembangunan
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai penipuan mencatut pejabat Disdik Kotim