Pentingnya stimulasi cegah anak terlambat bicara

Selasa, 15 Oktober 2024 16:23 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak untuk mencegah terjadinya speech delay (keterlambatan bicara).

"Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau care giver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. Piprim Basarah yanuarso, Sp.A(K) dalam webinar ‘Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak’ yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Piprim mengatakan, orang tua dapat menerapkan pola asah, asih, dan asuh agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, termasuk memiliki kemampuan dalam berbicara sesuai usia.

Ia menjelaskan, asah kemampuan bicara anak dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara.

Kemudian, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang kepada anak dengan sepenuh hati serta pola asuh yang optimal melalui pemberian nutrisi atau sandang pangan yang baik.

Baca juga: Stimulasi dari orang tua penting guna ata 'speech delay'

Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan akses terhadap gawai supaya anak-anak memiliki ikatan atau hubungan emosional yang baik dengan orang tuanya.

"Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya pada anak-anak," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menyampaikan bahwa pola asah, asih, dan asuh berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bicara pada anak.

Ia mengatakan, fase 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan waktu yang penting untuk mengembangkan organ sel-sel otak, di mana fase ini memiliki 25 persen pertumbuhan otak.

Selanjutnya, pada usia 0 hingga 2 tahun merupakan fase penting pertumbuhan otak yang mencapai 80 persen sehingga perlu dioptimalkan melalui pola asah, asih, dan asuh secara tepat.

Baca juga: Tips terapi bicara anak dengan autisme

"Yang terjadi pada fase ini adalah perkembangan sel-sel sensor yang optimal. Fase ini memicu bagaimana anak akan menyikapi lingkungannya dengan melihat apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi," katanya.

Lebih lanjut Fitri mengungkapkan, stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan.

Tahapan pengenalan ini dilakukan dengan menggunakan reseptor sensori pendengaran, penglihatan, dan perabaan.

Lakukan stimulasi dengan interaksi untuk membuat anak belajar bahasa tanpa menggunakan alat media elektronik saat memberikan pembelajaran.

Hal ini dilakukan guna menghindari anak yang cenderung lebih tertarik pada alat tersebut dibandingkan pembelajarannya.

"Maka amati terus perkembangan anak, bila kemampuannya tidak sesuai dengan umurnya segera konsultasikan dengan ahli," kata dokter lulusan Universitas Diponegoro tersebut.

Pewarta : Adimas Raditya Fahky P
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Legislator: Pastikan anak peroleh pendidikan berkualitas dengan cara menyenangkan

14 jam lalu

Kemkomdigi dan KPAI kolaborasi hadirkan ruang digital ramah anak

17 jam lalu

8 saksi diperiksa terkait kasus anak aniaya ayah hingga tewas di Ponorogo

02 December 2024 21:51 Wib

Orang tua harus hadir dan aktif dalam proses tumbuh kembang anak

02 December 2024 16:01 Wib

Perputaran uang judi online didominasi anak muda dan bertransaksi di bawah Rp100 ribu

30 November 2024 14:41 Wib
Terpopuler

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib

Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi

Kabar Daerah - 29 November 2024 16:54 Wib

Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes

Olahraga - 30 November 2024 16:23 Wib