Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Muhammad Irfansyah meresmikan dua fasilitas keagamaan di SMP Negeri 11 Sampit, berupa mushalla untuk umat Islam dan ruang khusus belajar agama umat Kristen.

“Alhamdulillah, kami telah meresmikan mushola berbarengan dengan peresmian ruang pembelajaran agama Kristen di SMPN 11 Sampit sebagai penunjang sarana pendidikan, karena pendidikan itu bukan hanya di ruang kelas,” kata Irfansyah di Sampit, Rabu.

Irfansyah mengapresiasi SMPN 11 Sampit yang menginisiasi pembangunan dua fasilitas keagamaan tersebut yang menurutnya bukan hanya bermanfaat untuk meningkatkan iman dan taqwa maupun wawasan keagamaan, tapi juga sarana pembentukan karakter bagi peserta didik.

Ia juga berterima kasih kepada Komite, orang tua/wali murid serta donatur yang telah mendukung dibangunnya dua fasilitas tersebut. 

Meskipun bangunan yang ada saat ini belum optimal, khususnya untuk ruang pembelajaran agama Kristen yang masih kecil sehingga diharapkan kedepannya bisa dikembangkan agar lebih representatif.

“Mudah-mudahan dengan adanya mushola maupun ruang pembelajaran agama ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta didik maupun guru untuk meningkatkan pengetahuan terutama mental spiritual agar lebih bagus lagi,” pungkasnya.

Baca juga: SMPN 1 Sampit tegas larang peserta didik bawa motor ke sekolah

Sementara itu, Kepala SMPN 11 Sampit Nelli Surianti Purba perjuangan pihaknya untuk menyediakan dua fasilitas keagamaan tersebut dimulai setahun yang lalu, tepatnya 12 Oktober 2023 awal pembangunan Mushalla As-Salam dan ruang belajar agama itu.

Hal ini bermula dari keprihatinan melihat peserta didik yang kala itu belum memiliki tempat ibadah masing-masing. Murid yang beragama Islam kerap memanfaatkan ruang kelas atau selasar untuk tempat sholat, yang dinilai kurang memadai.

Kemudian, murid yang beragama Kristen untuk ibadah maupun proses belajar hanya memanfaatkan ruang kelas yang kosong. Itu pun berpindah-pindah menyesuaikan situasi kelas, tanpa ada tempat khusus.

“Kami menilai keduanya tidak representatif dan atas latar belakang itulah muncul niat saya untuk membangun tempat khusus. Hal ini sesuai visi-misi saya sebagai kepala sekolah, yaitu meningkatkan iman dan taqwa baik untuk agama Islam maupun Kristen,” tuturnya.

Nelli pun bersyukur, niat baik ini mendapat dukungan dari banyak pihak, baik Komite, orang tua/wali murid, Dinas Pendidikan hingga adanya donatur dari salah seorang pengusaha di Kota Sampit, yakni Suprianti atau yang biasa dipanggil Ibu Rambat yang menghibahkan lahannya.

Dengan adanya dua fasilitas ini diharapkan peserta didik bisa lebih nyaman dan aman dalam melaksanakan ibadah maupun kegiatan keagamaan lainnya.

Ketua Komite SMPN 11 Sampit, Bambang Nugroho turut mengapresiasi dukungan semua pihak untuk mewujudkan dua fasilitas keagamaan di sekolah tersebut. 

Pihaknya juga senang dengan adanya fasilitas yang bisa menunjang kegiatan keagamaan murid, karena dengan pondasi agama yang kuat bisa menghindarkan anak-anak dari tindakan atau hal-hal buruk kedepannya. 

“Kami dari Komite hanya berpesan agar tempat ini bisa dimanfaatkan, dirawat, dijaga dan dipelihara dengan baik supaya tetap bersih, nyaman dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang,” pesannya.

Suprianti mengaku bersyukur memiliki kesempatan untuk memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di Kotim dan turut berperan dalam menciptakan generasi penerus yang berkarakter dan berakhlak mulia.

“Saya berharap dengan adanya sarana ini anak-anak murid kedepannya bisa lebih rajin beribadah, sehingga menjadi anak yang luar biasa,” demikian Suprianti.

Baca juga: Komisi II sebut Rp110 juta anggaran DPKP Kotim dialihkan ke Disdik

Baca juga: Forum Literasi Kotim kembangkan bakat literasi generasi muda melalui lokakarya

Baca juga: SMPN 1 Sampit perkuat komitmen bersama orang tua murid

Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024