Sampit (ANTARA) - Sebanyak 65 peserta mengikuti lokakarya menulis fraksi muatan lokal yang digelar oleh Forum Literasi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dalam rangka mengembang bakat literasi masyarakat, khususnya generasi muda. 

“Kegiatan literasi di kalangan kawula muda sekarang lebih aktif menulis di media sosial, tapi kurang kepada menulis yang menimbulkan imajinasi dan kemampuan kritis mereka,” kata Wakil Ketua Forum Literasi Kotim Sugiarti di Sampit, Jumat. 

Sugiarti menyebutkan, kegiatan digelar atas bantuan Badan Bahasa yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang dikolaborasikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kongres Bahasa Indonesia (KBI). 

Lokakarya yang digelar di aula Kantor Disdik Kotim ini menghadirkan dua narasumber yakni Kepala SMPN 1 Sampit Suyoso dan penulis novel warga Kotawaringin Timur Achmad Benbela yang karyanya telah diadaptasi ke dalam sebuah film layar lebar. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan dan mengarahkan bakat literasi masyarakat, khususnya generasi muda yang diharapkan bisa menjadi pelopor literasi di Kotim.

Sementara, berdasarkan pengamatan pihaknya selama ini bakat literasi itu kebanyakan dituangkan melalui media sosial saja dan kurang mengarah kepada karya tulisan yang dapat menimbulkan imajinasi dan kemampuan berpikir kritis. 

Melalui lokakarya ini para peserta diberikan pemaparan tentang cara menyusun cerita yang mampu menyentuh emosi para pembaca serta tips untuk mengembangkan karakter dan alur yang menarik. 

“Khususnya kali ini, peserta digiatkan untuk belajar menulis kembali tentang budaya yang ada di sini,” imbuhnya. 

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini bukan pertama kalinya mereka gelar. Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Bapperida Kotim dan SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan tentang menulis dongeng dan menulis cerita inspiratif. 

Baca juga: SMPN 1 Sampit perkuat komitmen bersama orang tua murid

Upaya untuk mengembangkan minat dan bakat literasi masyarakat di Kotim akan terus dilakukan dan untuk itu diharapkan adanya dukungan dari pemerintah yang berkelanjutan. 

Sementara itu, Ketua Panitia Nurul Munawarah menyebutkan bahwa peserta lokakarya kali ini berasal dari masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa di Kotim yang merupakan praktisi dan pegiat literasi. 

“Tujuan lokakarya ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dalam menulis bagi para praktisi literasi atau pegiat literasi. Tentunya dengan meningkatkan kemampuan literasi, terutama dalam menulis dan menyampaikan karya tulisan,” sebutnya.

Ia berharap para praktisi dan pegiat literasi dapat menuliskan kembali dan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang menulis fraksi muatan lokal berdasarkan wawasan dan ilmu yang didapat dari lokakarya ini. 

Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP I Gede Sukadana menyambut dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Forum Literasi Kotim. 

Ia menuturkan, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, tak sedikit masyarakat sekarang sudah malas membaca dan menulis, terutama untuk membaca buku karena mayoritas orang sekarang lebih suka membaca informasi di media sosial atau pesan elektronik.

“Kemampuan literasi ini penting, karena sekarang masyarakat kita sering membagikan informasi tanpa menyaringnya lebih dahulu dimana hal ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya. 

Oleh karena itu dengan adanya lokakarya menulis fraksi muatan lokal ini diharapkan akan bermanfaat bagi para peserta agar bisa menjadi pionir dalam menggiatkan literasi di masyarakat Kotim. 

Baca juga: Pelajar SMP Kotim jadi sasaran upaya pencegahan narkoba

Baca juga: Puluhan pelajar SD Kotim ikuti uji keterbacaan cerita anak dwibahasa

Baca juga: Disdik Kotim terima bantuan Rp5 miliar dari APBN untuk rehabilitasi sekolah


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024