Sampit (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama pihak terkait melakukan inspeksi mendadak untuk memantau harga dan kebutuhan bahan pangan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, dan hasilnya dinilai masih stabil.
"Hasil pemantauan, tim ternyata harga masih wajar. Ya stabil. .asih bisa dijangkau oleh masyarakat luas dan barang stoknya juga cukup untuk tiga bulan ke depan, apalagi di Bulog sampai lima bulan," kata Staf Ahl Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Kalimantan Tengah, Yuas Elko di Sampit, Rabu.
Tim memantau kondisi harga dan stok bahan pangan di Pasar Keramat, Pasar Samping Kodim, Pusat Perbelanjaan Mentaya dan gudang Bulog. Tim berbincang dengan pedagang dan pembeli untuk mengetahui perkembangan harga, pasokan dan stok barang.
Informasi yang didapat dari pedagang, harga bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya masih stabil. Kondisi ini diharapkan tetap terjaga karena stok juga masih tersedia.
Yuas mengatakan, sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran, pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala dengan turun langsung ke daerah. Sampit menjadi perhatian karena menjadi lokasi pengambilan sampel dalam penghitungan inflasi, selain Kota Palangka Raya.
Dia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja dan kekompakan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terus melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi deklarasi netralitas kades dan lurah
Langkah antisipasi memang perlu terus dilakukan, seperti melalui Gerakan Pangan Murah, pasar murah, pemantauan harga, rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri, serta melakukan langkah inisiatif disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Pemerintah provinsi mendorong pemerintah kabupaten bersama masyarakat menggalakkan penanganan hortikultura seperti cabai dan lainnya karena menguntungkan. Setidaknya, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri dan ini juga membantu upaya pengendalian inflasi.
Pemerintah kabupaten juga disarankan untuk bersinergi dengan daerah penghasil agar pasokan dan stok komoditas seperti bawang merah, bawang putih dan lainnya dalam rangka pengendalian inflasi dengan menjaga pasokan dan stok.
Sementara itu untuk menghadapi hari besar keagamaan, khususnya Natal dan tahun baru, perlu tetap dilakukan upaya seperti pasar murah, Gerakan Pangan Murah dan upaya lainnya untuk menjaga stabilitas harga sehingga inflasi tetap terkendali. Apalagi, stok bahan pokok masih sangat mencukupi.
"Provinsi Kalteng ini bagian dari ketahanan nasional, mudah-mudahan bisa berhasil swasembada terus ya sebagaimana tahun ini, cukup kebutuhan Kalteng. Tentu ini perlu dukungan dunia usaha, pedagang besar, pemerintah kabupaten dan kota serta pihak terkait lainnya," demikian Yuas Elko.
Baca juga: Polres Kotim pastikan keamanan gudang logistik pilkada
Baca juga: Legislator Kotim kawal tindak lanjut mangkraknya pembangunan puskesmas
Baca juga: Fraksi PKB Kotim desak perbaikan jalan lingkar selatan Sampit dipercepat
"Hasil pemantauan, tim ternyata harga masih wajar. Ya stabil. .asih bisa dijangkau oleh masyarakat luas dan barang stoknya juga cukup untuk tiga bulan ke depan, apalagi di Bulog sampai lima bulan," kata Staf Ahl Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemprov Kalimantan Tengah, Yuas Elko di Sampit, Rabu.
Tim memantau kondisi harga dan stok bahan pangan di Pasar Keramat, Pasar Samping Kodim, Pusat Perbelanjaan Mentaya dan gudang Bulog. Tim berbincang dengan pedagang dan pembeli untuk mengetahui perkembangan harga, pasokan dan stok barang.
Informasi yang didapat dari pedagang, harga bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya masih stabil. Kondisi ini diharapkan tetap terjaga karena stok juga masih tersedia.
Yuas mengatakan, sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran, pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala dengan turun langsung ke daerah. Sampit menjadi perhatian karena menjadi lokasi pengambilan sampel dalam penghitungan inflasi, selain Kota Palangka Raya.
Dia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja dan kekompakan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terus melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi deklarasi netralitas kades dan lurah
Langkah antisipasi memang perlu terus dilakukan, seperti melalui Gerakan Pangan Murah, pasar murah, pemantauan harga, rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri, serta melakukan langkah inisiatif disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Pemerintah provinsi mendorong pemerintah kabupaten bersama masyarakat menggalakkan penanganan hortikultura seperti cabai dan lainnya karena menguntungkan. Setidaknya, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri dan ini juga membantu upaya pengendalian inflasi.
Pemerintah kabupaten juga disarankan untuk bersinergi dengan daerah penghasil agar pasokan dan stok komoditas seperti bawang merah, bawang putih dan lainnya dalam rangka pengendalian inflasi dengan menjaga pasokan dan stok.
Sementara itu untuk menghadapi hari besar keagamaan, khususnya Natal dan tahun baru, perlu tetap dilakukan upaya seperti pasar murah, Gerakan Pangan Murah dan upaya lainnya untuk menjaga stabilitas harga sehingga inflasi tetap terkendali. Apalagi, stok bahan pokok masih sangat mencukupi.
"Provinsi Kalteng ini bagian dari ketahanan nasional, mudah-mudahan bisa berhasil swasembada terus ya sebagaimana tahun ini, cukup kebutuhan Kalteng. Tentu ini perlu dukungan dunia usaha, pedagang besar, pemerintah kabupaten dan kota serta pihak terkait lainnya," demikian Yuas Elko.
Baca juga: Polres Kotim pastikan keamanan gudang logistik pilkada
Baca juga: Legislator Kotim kawal tindak lanjut mangkraknya pembangunan puskesmas
Baca juga: Fraksi PKB Kotim desak perbaikan jalan lingkar selatan Sampit dipercepat