Palangka Raya (ANTARA) - Calon Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menghadiri acara Tiwah Massal yang diadakan oleh Umat Hindu Kaharingan di Kota Palangka Raya pada Jumat (1/11/2024).
Kehadiran Agstiar Sabran di upacara adat tersebut menunjukkan dukungannya terhadap pelestarian budaya lokal suku Dayak, khususnya dalam menjaga tradisi keagamaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
"Tiwah Massal adalah warisan budaya masyarakat Dayak yang harus kita hormati dan lestarikan. Sebagai seorang pemimpin, kita harus peka terhadap kekayaan budaya yang ada di "Bumi Tambun Bungai", "Bumi Pancasila", Tanah Berkah ini," kata Agustiar yang sering mengenakan lauang adat suku Dayak Kalteng.
Kakak kandung Gubernur Kalteng itu menuturkan, bahwa sebagai calon pemimpin, dirinya merasa bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan adat dan budaya di wilayah Kalimantan Tengah.
Baca juga: Agustiar-Edy siapkan inovasi ekonomi Kalteng untuk tumbuh secara inklusif
"Ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita di masa depan. Agar budaya Dayak tetap hidup dan menjadi kebanggaan kita semua," ucapnya.
Upacara Tiwah Massal sendiri adalah tradisi sakral umat Hindu Kaharingan yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan pelepasan arwah leluhur menuju kehidupan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, banyak warga yang datang untuk menyaksikan serta mengikuti ritual, menandakan antusiasme masyarakat Dayak dalam menjaga nilai-nilai leluhur.
Baca juga: Agustiar dan Alfian blusukan ke Pasar Blok R serap aspirasi warga
Agustiar Sabran juga menyampaikan harapannya agar masyarakat terus mendukung upaya pelestarian budaya daerah.
"Ini adalah warisan nenek moyang yang berharga. Melalui budaya dan adat inilah kita bisa memperkenalkan keunikan Kalteng ke dunia luar," tambahnya.
Kehadiran Agustiar dalam acara Tiwah Massal ini mendapatkan apresiasi dari tokoh adat dan masyarakat setempat, yang berharap kepeduliannya terhadap budaya lokal dapat menginspirasi banyak pihak untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya daerah.
Baca juga: Agustiar-Edy Pratowo programkan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru
Baca juga: Kumpulkan Relawan Koalisi Huma Betang, Agustiar-Edy tekankan kampanye santun
Baca juga: Agustiar Sabran-Edy Pratowo jelaskan Kartu Huma Betang Sejahtera
Baca juga: Agustiar-Edy prioritaskan lima program unggulan untuk masyarakat Kalteng
Kehadiran Agstiar Sabran di upacara adat tersebut menunjukkan dukungannya terhadap pelestarian budaya lokal suku Dayak, khususnya dalam menjaga tradisi keagamaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
"Tiwah Massal adalah warisan budaya masyarakat Dayak yang harus kita hormati dan lestarikan. Sebagai seorang pemimpin, kita harus peka terhadap kekayaan budaya yang ada di "Bumi Tambun Bungai", "Bumi Pancasila", Tanah Berkah ini," kata Agustiar yang sering mengenakan lauang adat suku Dayak Kalteng.
Kakak kandung Gubernur Kalteng itu menuturkan, bahwa sebagai calon pemimpin, dirinya merasa bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan adat dan budaya di wilayah Kalimantan Tengah.
Baca juga: Agustiar-Edy siapkan inovasi ekonomi Kalteng untuk tumbuh secara inklusif
"Ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk anak cucu kita di masa depan. Agar budaya Dayak tetap hidup dan menjadi kebanggaan kita semua," ucapnya.
Upacara Tiwah Massal sendiri adalah tradisi sakral umat Hindu Kaharingan yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan pelepasan arwah leluhur menuju kehidupan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, banyak warga yang datang untuk menyaksikan serta mengikuti ritual, menandakan antusiasme masyarakat Dayak dalam menjaga nilai-nilai leluhur.
Baca juga: Agustiar dan Alfian blusukan ke Pasar Blok R serap aspirasi warga
Agustiar Sabran juga menyampaikan harapannya agar masyarakat terus mendukung upaya pelestarian budaya daerah.
"Ini adalah warisan nenek moyang yang berharga. Melalui budaya dan adat inilah kita bisa memperkenalkan keunikan Kalteng ke dunia luar," tambahnya.
Kehadiran Agustiar dalam acara Tiwah Massal ini mendapatkan apresiasi dari tokoh adat dan masyarakat setempat, yang berharap kepeduliannya terhadap budaya lokal dapat menginspirasi banyak pihak untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya daerah.
Baca juga: Agustiar-Edy Pratowo programkan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru
Baca juga: Kumpulkan Relawan Koalisi Huma Betang, Agustiar-Edy tekankan kampanye santun
Baca juga: Agustiar Sabran-Edy Pratowo jelaskan Kartu Huma Betang Sejahtera
Baca juga: Agustiar-Edy prioritaskan lima program unggulan untuk masyarakat Kalteng