Pangkalan Bun (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar Pahrul Laji di Pangkalan Bun, Sabtu, mengatakan, belum lama ini pihaknya melaksanakan pelatihan intensif pencegahan dan mitigasi bencana di Desa Kumpai Batu Bawah.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar Pahrul Laji di Pangkalan Bun, Sabtu, mengatakan, belum lama ini pihaknya melaksanakan pelatihan intensif pencegahan dan mitigasi bencana di Desa Kumpai Batu Bawah.
"Kegiatan tersebut bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan penting dalam mengelola risiko bencana di wilayahnya," jelasnya.
Pahrul mengatakan, pada pelatihan tersebut pihaknya berfokus pada dua ancaman bencana yang nyata bagi wilayah ini, yakni banjir serta kebakaran hutan dan lahan.
"Kita menyajikan materi yang langsung diterapkan dalam simulasi evakuasi dan teknik pertolongan pertama. Tujuannya jelas, membuat warga lebih siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat," ucapnya.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 30 peserta dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk perangkat desa, relawan, dan warga setempat. Dilaksanakan selama dua hari mulai 31 Oktober - 1 November 2024 di Desa Kumpai Batu Bawah.
"Dengan sinergi, kekompakan, dan kerja sama yang kuat, masyarakat desa dapat meningkatkan kapasitas mereka, baik sebagai individu maupun kelompok,” ucapnya.
Baca juga: KPU Gumas libatkan puluhan orang sortir dan lipat surat suara
Baca juga: KPU Gumas libatkan puluhan orang sortir dan lipat surat suara
Dia menyampaikan, kegiatan tersebut sengaja dirancang dengan sesi-sesi praktis seperti simulasi evakuasi dan diskusi kelompok.
"Hal itu agar peserta dapat menghayati dan mempraktikkan langkah-langkah yang harus diambil dalam kondisi darurat. Para peserta juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan para ahli, menggali pemahaman mendalam tentang strategi mitigasi yang bisa diterapkan di desa mereka," ujarnya.
Pahrul menyampaikan, melalui pelatihan tersebut diharap tidak hanya memperkuat kesiapsiagaan, tetapi juga mendorong terbentuknya kelompok relawan tanggap bencana yang sigap membantu warga saat bencana terjadi.
“Dengan terbentuknya kelompok relawan dan kesiapsiagaan yang lebih tinggi, dampak bencana bisa diminimalkan. Kita juga akan terus melaksanakan pelatihan seperti itu secara berkala sebagai upaya melindungi dan meningkatkan keselamatan masyarakat dari ancaman bencana,” Demikian Pahrul Laji.
Baca juga: Pj Bupati pastikan harga bahan pokok di Gumas terjaga
Baca juga: Pemkab Gunung Mas dukung pengembangan pangan lokal
Baca juga: Kendalikan inflasi, Gumas canangkan gerakan tanam hortikultura
Baca juga: Pj Bupati pastikan harga bahan pokok di Gumas terjaga
Baca juga: Pemkab Gunung Mas dukung pengembangan pangan lokal
Baca juga: Kendalikan inflasi, Gumas canangkan gerakan tanam hortikultura