Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Tengah Freddy Simamora menyatakan bahwa Konferensi Cendekiawan dan Akademisi yang dilaksanakan pihaknya, menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk para calon gubernur dan calon wakil gubernur di pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024.
Salah satu rekomendasinya adalah perlu ada kesinambungan pembangunan agar arahnya dapat terus maju dan tidak kembali mundur ketika pimpinan daerah berganti, kata Freddy melalui rilis diterima di Palangka Raya, Sabtu malam.
"Para cendekiawan dan akademisi Katolik memandang, dalam ketidaksempurnaan kepemimpinan, hanya dapat diatasi dengan komitmen keberlanjutan pembangunan, agar tidak terputus dan mundur dari awal," beber dia.
Rekomendasi lainnya yang dihasilkan konferensi itu yakni, Mendorong komitmen penyelenggara pemerintahan daerah dalam memajukan pendidikan melalui program sekolah dan kuliah gratis, termasuk tetap memperhatikan kesejahteraan guru, terutama di pedesaan dan memastikan memiliki rumah layak huni.
Mendorong pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar ada pertimbangan untuk putera daerah yang ingin masuk perguruan tinggi negeri di Kalteng. Sebab, sampai saat ini masih ada kesenjangan kualitas lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kalteng dengan lulusan provinsi lain, sehingga perlu adanya kuota khusus untuk lulusan Kalteng.
"Mendorong penyelenggaraan pelatihan dan asistensi teknis berbasis kompetensi secara konsisten dan berkelanjutan serta membuka akses lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal," beber Freddy.
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Selain itu, rekomendasinya adalah mendorong calon pemimpin untuk mengadopsi prinsip kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila, seperti transparansi, keadilan dan tanggung jawab. Perlunya diingatkan para kandidat yang berkontestasi dalam Pilkada 2024, agar menghindari kampanye hitam, dan strategi politik bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Mengarusutamakan pembangunan desa dengan memberikan insentif pendanaan selain yang telah diberikan melalui APBN, sekaligus melakukan pengawasan partisipatif masyarakat desa," kata Freddy.
Konferensi Cendekiawan dan Akademisi yang dilaksanakan Pemuda Katolik Komda Kalteng itu diikuti 100 orang lebih akademisi dan cendekiawan Katolik dari berbagai Universitas yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota se-Kalteng.
Konferensi yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalteng melalui Plh Staff Ahli Bidang Pemkumpol Ahmad Husein itu, menghadirkan Prof DR Petrus Purwadi MPd, Prof DR Stefanus SHut MP, Paulus Alfons Yance Dhanarto SIP, MID, Fidelis Harefa SH MH, serta Pastor Bona Ventura PR sebagai narasumber sekaligus pemantik diskusi.
Baca juga: Lahirkan sejumlah gagasan, Pemuda Katolik Kalteng gelar konferensi cendikiawan dan akademisi
Baca juga: Dirjen Kemenag RI buka kongres nasional Pemuda Katolik Kemenag RI di Palangka Raya
Baca juga: Pemkot ajak peserta Kongres Nasional Pemuda Katolik nikmati destinasi Palangka Raya
Salah satu rekomendasinya adalah perlu ada kesinambungan pembangunan agar arahnya dapat terus maju dan tidak kembali mundur ketika pimpinan daerah berganti, kata Freddy melalui rilis diterima di Palangka Raya, Sabtu malam.
"Para cendekiawan dan akademisi Katolik memandang, dalam ketidaksempurnaan kepemimpinan, hanya dapat diatasi dengan komitmen keberlanjutan pembangunan, agar tidak terputus dan mundur dari awal," beber dia.
Rekomendasi lainnya yang dihasilkan konferensi itu yakni, Mendorong komitmen penyelenggara pemerintahan daerah dalam memajukan pendidikan melalui program sekolah dan kuliah gratis, termasuk tetap memperhatikan kesejahteraan guru, terutama di pedesaan dan memastikan memiliki rumah layak huni.
Mendorong pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar ada pertimbangan untuk putera daerah yang ingin masuk perguruan tinggi negeri di Kalteng. Sebab, sampai saat ini masih ada kesenjangan kualitas lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kalteng dengan lulusan provinsi lain, sehingga perlu adanya kuota khusus untuk lulusan Kalteng.
"Mendorong penyelenggaraan pelatihan dan asistensi teknis berbasis kompetensi secara konsisten dan berkelanjutan serta membuka akses lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal," beber Freddy.
Baca juga: Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Selain itu, rekomendasinya adalah mendorong calon pemimpin untuk mengadopsi prinsip kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila, seperti transparansi, keadilan dan tanggung jawab. Perlunya diingatkan para kandidat yang berkontestasi dalam Pilkada 2024, agar menghindari kampanye hitam, dan strategi politik bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Mengarusutamakan pembangunan desa dengan memberikan insentif pendanaan selain yang telah diberikan melalui APBN, sekaligus melakukan pengawasan partisipatif masyarakat desa," kata Freddy.
Konferensi Cendekiawan dan Akademisi yang dilaksanakan Pemuda Katolik Komda Kalteng itu diikuti 100 orang lebih akademisi dan cendekiawan Katolik dari berbagai Universitas yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota se-Kalteng.
Konferensi yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalteng melalui Plh Staff Ahli Bidang Pemkumpol Ahmad Husein itu, menghadirkan Prof DR Petrus Purwadi MPd, Prof DR Stefanus SHut MP, Paulus Alfons Yance Dhanarto SIP, MID, Fidelis Harefa SH MH, serta Pastor Bona Ventura PR sebagai narasumber sekaligus pemantik diskusi.
Baca juga: Lahirkan sejumlah gagasan, Pemuda Katolik Kalteng gelar konferensi cendikiawan dan akademisi
Baca juga: Dirjen Kemenag RI buka kongres nasional Pemuda Katolik Kemenag RI di Palangka Raya
Baca juga: Pemkot ajak peserta Kongres Nasional Pemuda Katolik nikmati destinasi Palangka Raya