Kuala Kurun (ANTARA) - Penjabat Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Herson B Aden meresmikan kios pengendalian inflasi terintegrasi yang terletak di Pasar Baru Kuala Kurun di Jalan Sangkurun Kota Kuala Kurun.
“Kios pengendalian inflasi terintegrasi ini bukan kios yang menjadi kompetitor atau pesaing bagi pedagang tradisional. Kios ini akan menyeimbangkan harga komoditas di pasar,” ucapnya saat peresmian, Jumat.
Ia berharap kios pengendalian inflasi terintegrasi ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat, karena harga komoditas yang dipatok di kios tersebut bisa mengendalikan harga di pasaran yang terkadang fluktuatif.
Ke depan, tuturnya, Pemerintah Kabupaten Gumas akan berupaya menghadirkan kios pengendalian inflasi terintegrasi di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten setempat, bahkan hingga tingkat desa.
“Untuk di tingkat desa bisa bekerja sama dengan badan usaha milik desa (BUMDes), jadi masyarakat desa juga bisa menerima manfaat. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan, karena ini menyangkut kebutuhan pokok masyarakat,” imbuhnya.
Baca juga: DPRD Gumas perjuangkan aliran listrik PLN ke pemukiman baru di pedesaan
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gumas Supervisi Budi menyampaikan, kios pengendalian inflasi terintegrasi buka setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Adapun komoditas yang tersedia di kios tersebut antara lain beras kemasan 5 kilogram senilai Rp63 ribu, telur Rp55 ribu per tabak, minyak goreng Rp18 ribu per liter, dan gula Rp18 ribu per kilogram.
Keberadaan kios pengendalian inflasi terintegrasi ini juga menjadi tempat belanja alternatif bagi masyarakat. Jika ternyata ada harga komoditas di pasaran yang dianggap mahal, mereka bisa membeli di kios pengendalian.
Artinya dengan adanya kios pengendalian inflasi terintegrasi, maka diharap pedagang tidak sembarangan menaikkan harga komoditas di atas harga komoditas yang dipatok di kios pengendalian inflasi terintegrasi.
“Ini merupakan salah satu strategi untuk menghindari jangan sampai terjadi inflasi yang tinggi, yang bisa menyebabkan terjadi peningkatan kemiskinan karena ketidakberdayaan masyarakat dalam membeli bahan pokok,” demikian Supervisi Budi.
Baca juga: PT SLK lindungi pelajar di Rungan dari ancaman narkoba
Baca juga: Legislator Gumas nilai Bawaslu berperan penting, pastikan Pilkada berintegritas
Baca juga: Legislator dukung keberadaan videotron di Gunung Mas