Pangkalan Bun (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah mengungkapkan pentingnya sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah setempat.
Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki peran strategis dalam memastikan program-program yang berjalan selaras dengan target nasional, kata Sekretaris TPPS Kobar Agus Basrawiyanta di Pangkalan Bun, Rabu.
"Terutama dalam meningkatkan cakupan layanan dan intervensi gizi," tambah dia.
Dirinya mengakui bahwa pihaknya belum lama ini telah melaksanakan rapat koordinasi Aksi 1 Stunting (Analisis Situasi), dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah setempat. Di mana rakor itu menekankan bagaimana aksi 1 ini merupakan tahap Analisis Situasi yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menentukan program dan kegiatan prooritas alokasi serta upaya perbaikan manajemen layanan.
"Hal ini dilakukan guna meningkatkan akses lima kelompok sasaran terhadap intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif," ucapanya.
Adapun lima kelompok sasaran yang dimaksud mencakup ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan, anak usia 24-59 bulan, serta remaja putri. Dengan adanya analisis situasi ini, pemerintah daerah dapat lebih efektif dalam menentukan strategi penanganan stunting berbasis data dan kebutuhan di lapangan.
Agus mengatakan bahwa ada beberapa materi yang di bahas dalam rakor aksi 1 tersebut yang mencangkup pemetaan calon lokus stunting berbasis data untuk tahun rencana 2026 serta pemetaan cakupan layanan dan tindak lanjutnya.
"Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan program kerja untuk meningkatkan efektivitas intervensi stunting di Kabupaten Kotawaringin Barat," disampaikannya.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berkomitmen untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi agar intervensi yang dilakukan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
Baca juga: Pemkab Kobar berikan pembinaan NKV sebagai langkah nyata sejahterakan masyarakat
Baca juga: Distan Kobar selesaikan 1.500 vaksinasi rabies sepanjang 2024
Baca juga: Pemkab Kobar pacu program hilirisasi berbasis SDA