Sampit (ANTARA) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menargetkan bisa menyerap jagung minimal 500 ton pada tahun ini.

"Itu target kami di Kantor Cabang Kotim. Mudah-mudahan bisa tercapai. Kalau melebihi target, lebih bagus," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad di Sampit, Rabu.

Perum Bulog mendukung penuh program penguatan ketahanan pangan yang dijalankan pemerintah. Selain menyerap gabah, Bulog juga menyerap jagung hasil panen masyarakat. 

Belum bisa diperkirakan berapa banyak jagung yang akan terkumpul hasil serapan Kantor Cabang Bulog Kotawaringin Timur. Hal itu lantaran ini merupakan tahun pertama bagi Bulog menyerap hasil panen berupa komoditas jagung.

Jagung yang diserap merupakan jenis jagung pipilan yang biasanya digunakan untuk pakan ternak. Untuk itu Bulog juga mendukung dan berharap pembangunan pabrik pakan ternak di Kecamatan Parenggean segera selesai sehingga bisa turut menyerap jagung hasil panen petani di daerah ini.

Jagung hasil panen harus dikeringkan terlebih dulu oleh petani dengan kadar 13 persen. Jagung kemudian dipipil atau dilepas dari tongkolnya, setelah itu baru siap diserap oleh Bulog.

"Pemerintah sudah menetapkan HPP (harga pembelian pemerintah) untuk komoditas jagung ini Rp5.500 per kilogram. Harga ini dinilai menguntungkan bagi petani," ujar Azwar Fuad.

Terkait program penanaman jagung sejuta hektare secara nasional, Bulog mendukung program tersebut juga terlaksana di Kotawaringin Timur. Bulog mengapresiasi sinergi antara Polres dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam berupaya mewujudkan program itu dengan menargetkan 100 hektare penanaman jagung di setiap desa.

Baca juga: PWI Kotim dan Minamas Plantation perkuat sinergi dukung pembangunan

Bulog Kotim menegaskan siap menyerap hasil panen tersebut. Bahkan Selasa (11/3) lalu Bulog juga hadir saat panen perdana jagung komposit di Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.

"Berapapun panennya, kami siap menyerapnya. Untuk wilayah yang jauh seperti di wilayah utara, nanti kami koordinasikan agar bersamaan sehingga untuk pengangkutannya bisa lebih mudah, efektif dan efisien," demikian Azwar Fuad.

Sementara itu, derdasarkan data dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, perkembangan luas panen jagung di kabupaten ini pada 2021 seluas 195 hektare, pada 2022 turun menjadi 142 hektare dan pada 2023 kembali meningkat menjadi 220 hektare.

Pada 2023, Kecamatan Baamang menjadi kecamatan dengan luas panen jagung terbesar di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan luas panen sebesar 40 hektare. Capaian itu disusul Kecamatan Parenggean seluas 29 hektare, Kota Besi 28 hektare dan Telawang 22 hektare.

Namun hal lain yang perlu diperhatikan adalah dari sisi produktivitasnya. Produktivitas jagung adalah ukuran hasil panen jagung yang diperoleh persatuan luas lahan. Produktivitas jagung tahun 2021 hingga 2023 memiliki pola yang sama dengan luas lahan panennya.

Secara umum produktivitas jagung di Kotawaringin Timur pada 2021 senilai 4,528 ton per hektare, 2022 senilai 4,317 ton per hektare dan 2023 senilai 4,805 ton per hektare.

Ternyata pada 2023 lalu Kecamatan Parenggean menjadi kecamatan dengan produktivitas jagung terbesar di Kotawaringin Timur senilai 5,69 ton per hektare. 

Capaian tersebut disusul Kecamatan Telawang dengan produktivitas jagung mencapai 5,64 ton per hektare, disusul Kota Besi 5,14 ton per hektare dan Seranau 5,12 ton per hektare.

Baca juga: Disnakertrans Kotim ingatkan ada sanksi bagi pelanggar aturan pembayaran THR

Baca juga: Kasum TNI turun ke lokasi penertiban kawasan hutan di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim dukung percepatan pengangkatan CASN


Pewarta : Norjani
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025