Pangkalan Bun (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah Suyanto mengingatkan bahwa upaya penurunan stunting, bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi diperlukan juga sinergi semua pihak.

"Masa depan anak-anak kita ada dalam tangan kita semua. Jadi, kita harus menjamin mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia," kata Suyanto di Pangkalan Bun, Selasa.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya mengikuti Penilaian Kinerja dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting tercatat sebesar 23,5% dan menurun menjadi 22,1% pada SSGI tahun 2024. Hal ini menunjukkan progres positif Kalimantan Tengah dalam penurunan prevalensi stunting. Namun pencapaian itu tidak membuat lengah, karena target tahun 2025 adalah 20,6%.

Dia mengatakan penilaian kinerja ini merupakan bagian dari implementasi Aksi Konvergensi yang terdiri dari delapan aksi utama yang di mulai dari Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, hingga Reviu Kinerja Tahunan. 

"Seluruh aksi telah dilaksanakan di Kotawaringin Barat, termasuk rembuk stunting pada 26 Mei 2025 lalu," ucapnya.

Lanjutnya, namun dalama sesi penilaian, masing-masing kabupaten/kota menyampaikan paparan dan menayangkan video inovasi sebagai bukti nyata atas pelaksanaan program. Penilaian tersebut bertujuan untuk  mengukur efektivitas pelaksanaan aksi serta menjadi media berbagi praktik baik antar daerah.

Baca juga: Kehadiran MPP mampu tingkatkan standarisasi kualitas pelayanan publik di Kobar

"Saya berharap  penilaian ini tidak hanya menjadi formalitas, namun mampu mendorong percepatan yang lebih signifikan, serta tercipta suasana kompetitif dan inovatif antar daerah untuk mencapai target nasional prevalensi stunting sebesar 1,4% pada 2024 dan target provinsi 20,6% di tahun 2025. " beber dia.

Selain penilaian, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan sosialisasikan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) oleh BKKBN Kalimantan Tengah. 

Suyanto menjelaskan, program tersebut bertujuan mendorong keterlibatan masyarakat sebagai orang tua asuh bagi keluarga miskin berisiko stunting.

"Jadi, diharapkan masyarakat ikut ambil bagian dalam gerakan tersebut," demikian Suyanto.

Baca juga: Bupati Kobar: Keterbatasan fiskal jadi tantangan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur

Baca juga: Siswa binaan PT GSIP-AMR raih emas nasional, bukti komitmen perusahaan membangun generasi unggul

Baca juga: Bapenda Kobar: Peran aktif pemdes penting dalam pengoptimalan potensi pajak


Pewarta : Safitri RA 
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2025