Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati menegaskan, Koperasi Merah Putih merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk semakin memperkuat perekonomian desa maupun kelurahan melalui model kelembagaan koperasi inklusif dan berbasis kemandirian.

“Alhamdulillah, diluncurkannya Koperasi Merah Putih ini kami berharap ke depan perekonomian di Kotim semakin baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat kita,” kata Irawati di Sampit, Senin.

Pemkab Kotim mengikuti peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto secara daring menandai resmi diaktifkannya Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Koperasi Merah Putih adalah gerakan ekonomi rakyat berbasis desa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga melalui prinsip gotong royong, kemandirian, dan kepemilikan bersama. 

“Dengan adanya program Koperasi Merah Putih ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan perusahaan besar dalam menjalankan usahanya, seperti Pertamina untuk berjualan LPG dan lainnya, jadi program ini sangat bagus sekali,” sebutnya.


Baca juga: Nenek di Kotim diserang buaya saat wudhu di sungai

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kotim Johny Tangkere menyampaikan seiring dengan peluncuran dari pusat, maka sebanyak 185 Koperasi Merah Putih di Kotim pun ikut diaktifkan, yang terdiri atas 17 kelurahan dan 168 desa.

Kendati begitu, Koperasi Merah Putih belum langsung beroperasi, sebab ketentuan dari pusat untuk operasional Koperasi Merah Putih dilaksanakan pada Oktober mendatang dan hingga saat ini pihaknya belum menerima petunjuk teknis (juknis) mengenai hal tersebut.

“Saat ini, secara kelembagaan Koperasi Merah Putih kita sudah resmi, tetapi untuk operasionalnya kita menunggu tiga bulan kedepan untuk juknisnya dari pusat. Karena sampai sekarang baik kami maupun perbankan belum mendapat juknis tersebut,” ujarnya.

Johny melanjutkan, waktu tiga bulan ini akan pihaknya manfaatkan untuk menggelar sosialisasi kepada pengurus Koperasi Merah Putih dan sesuai arahan Bupati Kotim, sosialisasi itu akan dilaksanakan bersama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Kami sudah membagi zonasi, mungkin nanti satu kecamatan ada dua kali sosialisasi,” terangnya.

Johny menambahkan, jenis usaha yang paling banyak diminati Koperasi Merah Putih di Kotim adalah berjualan sembako karena dinilai paling sering dicari atau dibutuhkan masyarakat

Selain itu, berjualan LPG juga diminati namun sayangnya setelah koordinasi dengan pihak Pertamina diketahui ada beberapa kecamatan yang tidak bisa berjualan LPG lantaran belum dilakukan konversi minyak tanah ke gas.

Namun, untuk jenis usaha ini masih bisa digali lebih dalam lagi pada saat sosialisasi nanti dan pihaknya akan berupaya agar usaha yang dijalankan itu sesuai dengan potensi masing-masing desa maupun kelurahan, sehingga tidak sekadar mengikuti koperasi lain.

“Untuk jenis usaha itu kami serahkan ke pihak koperasi yang menentukan, kita hanya mendorong mereka agar bisa melihat potensi apa yang bisa mereka usahakan, misalnya toko obat atau perbaikan elektronik tergantung kebutuhan masyarakat masing-masing,” demikian Johny.


Baca juga: Wabup Kotim ajak masyarakat kerja sama menjaga kebersihan lingkungan

Baca juga: Kadin Kotim sarankan penataan ritel modern harus diiringi pembinaan UMKM

Baca juga: HNR Cup I 2025 sukses bangkitkan semangat sepak bola di Kotim


Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025