Sampit (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyambut baik rencana pemerintah untuk menata ritel modern, namun pihaknya mendorong agar penataan itu diiringi dengan pembinaan UMKM lokal.

“Kami akan mendukung karena itu sudah menjadi kebijakan seorang kepala daerah, tetapi yang harus kita perhatikan bagaimana cara untuk mengembangkan UMKM kita,” kata Wakil Ketua I Kadin Kotim Gahara di Sampit, Minggu.

Gahara menjelaskan, pihaknya akan selalu mendukung kebijakan pemerintah daerah yang bertujuan untuk kebaikan daerah, termasuk wacana pembatasan usaha ritel dengan konsep modern seperti minimarket untuk menjaga keseimbangan ekonomi lokal, khususnya UMKM.

Namun, pengembangan terhadap UMKM lokal juga tidak kalah penting, agar dapat bersaing dengan ritel modern yang kian berkembang dan tumbuh. Contohnya dari segi kebersihan, fasilitas AC, dan sebagainya harus ditingkatkan untuk menunjang kenyamanan konsumen.

“Karena bagaimanapun juga modernisasi sudah tidak terelakkan lagi, seperti di ritel modern itu menggunakan AC dan menjaga kebersihan, karena sekarang itu kita tidak hanya menjual barang, tetapi juga suasana dan kenyamanan bagi pembeli juga harus diperhatikan,” sebutnya.

Gahara menilai, rata-rata UMKM lokal di Kotim saat ini belum berkembang, mungkin terlalu nyaman dengan kondisi begitu-begitu saja. Sementara, jika ingin bersaing dengan ritel lokal maka UMKM lokal juga harus berkembang, baik dari segi produk maupun fasilitas.

Ia juga mengingatkan, bahwa konsumen memiliki hak untuk memilih ingin berbelanja di mana dan biasanya konsumen akan memilih tempat yang nyaman. Jika ingin maju, UMKM lokal tidak bisa lagi sekadar berjualan di ruang terbuka yang panas dengan fasilitas seadanya.

Baca juga: HNR Cup I 2025 sukses bangkitkan semangat sepak bola di Kotim

Dalam hal ini, Kadin Kotim siap bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan pembinaan kepada para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya sesuai dengan kondisi zaman saat ini.

“Artinya UMKM ktia harus mengikuti perkembangan zaman, lihatlah bagaimana ritel modern menjual produknya, kita harus ikuti dan harus mampu bersaing. Ketika ada kebijakan dari pemerintah daerah jangan langsung mereka kalau UMKM dibela, tetapi bagaimana kita untuk berkembang karena kita di zaman yang harus bersaing,” demikian Gahara.

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengungkapkan rencana untuk membatasi ritel modern, dengan konsep minimarket seperti Indomaret dan Alfamart yang semakin banyak di wilayah Kotim.

“Saya sudah meminta tim tata ruang untuk menata kembali terkait usaha ritel modern, seperti Alfamart dan Indomaret. Bukan berarti kita menolak perkembangan, tetapi saya minta diatur, jangan sampai keberadaan ritel modern ini mematikan UMKM kita,” ujarnya

Halikinnor menerangkan, bahwa pemerintah daerah menyambut baik bermunculannya usaha ritel modern, karena itu menunjukkan bahwa Kotim semakin berkembang. Tetapi, ia tidak ingin kemunculan ritel modern ini justru berdampak negatif bagi UMKM lokal.

UMKM adalah tulang punggung ekonomi masyarakat. UMKM memainkan peran krusial dalam perekonomian, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk melindungi dan memberdayakan UMKM. Perlindungan UMKM juga mencakup upaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan adil, serta mencegah praktik monopoli yang merugikan UMKM.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan saat ini pemerintah daerah tengah menyusun regulasi terkait pengaturan ritel modern yang jumlahnya dibatasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap wilayah.

“Nanti ditata ulang jarak maupun jumlahnya menyesuaikan dengan komunitasnya. Misalnya di Tualan Hulu mungkin cukup dengan satu ritel modern, sedangkan di Parenggean yang daerahnya lebih luas dan penduduknya lebih banyak mungkin butuh dua hingga tiga, jadi tidak sama,” demikian Halikinnor.

Baca juga: Berlaga di Fornas VIII di NTB, Kormi Kotim ingin gugah semangat olahraga masyarakat

Baca juga: DPRD Kotim dukung kelengkapan RSUD Murjani sebagai RS Pendidikan UMPR

Baca juga: SMPN 4 Sampit pastikan sekolah ramah anak tetap berlanjut


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025