Sampit (ANTARA) - Sejumlah desa di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mulai mengalami krisis air bersih lantaran menurunnya curah hujan di musim kemarau, sehingga membutuhkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah.

“Ada beberapa desa yang sudah mengajukan surat untuk bantuan air bersih, contohnya di Desa Bagendang Permai akses PDAM belum sampai ke warga yang berada di bantaran sungai, sehingga mereka sangat membutuhkan air bersih,” kata Camat Mentaya Hilir Utara (MHU) Muslih di Sampit, Jumat.

Ia menjelaskan, sebagian besar masyarakat di wilayah selatan, termasuk Kecamatan MHU masih mengandalkan air hujan untuk kebutuhan konsumsi dan air sungai untuk keperluan mencuci, mandi dan lainnya, dikarenakan akses PDAM belum merata.

Sementara selama 10 hari terakhir tidak kunjung ada hujan di wilayah itu dan air sungai pun mulai terasa asin lantaran adanya intrusi air laut. Hal ini terjadi karena debit air sungai berkurang akibat kemarau, sehingga tekanan air tawar berkurang dan air laut yang lebih asin dapat masuk ke dalam sungai.

Persediaan air bersih di rumah-rumah warga pun semakin menipis dan membutuhkan bantuan dari pemerintah. Kondisi ini pun disampaikannya saat rapat koordinasi terkait persiapan penanganan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang digelar BPBD Kotim.

“Jadi selain antisipasi karhutla, yang menjadi kendala kami sekarang adalah kurangnya air bersih, terutama bagi warga yang kami yang tinggal di bantaran sungai dan belum terjangkau PDAM,” ujarnya.

Ia menyampaikan, beberapa desa yang mengusulkan bantuan air bersih di Kecamatan MHU antara lain Desa Bagendang Permai, Bagendang Hulu, Bagendang Tengah dan Bagendang Hilir. 

Menurut informasi yang ia terima kondisi serupa juga dialami oleh warga di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut yang lebih dekat ke arah laut.

Baca juga: Disdik dukung penandatanganan pakta integritas wali murid di SMPN 1 Sampit

Muslih melanjutkan, bantuan yang diharapkan lebih kepada peralatan atau armada untuk distribusi air, sedangkan untuk pasokan air bisa diambil di Desa Bagendang Hilir yang terdapat PDAM namun aksesnya belum menjangkau ke warga di bantaran Sungai Mentaya.

“Yang mengalami kekurangan air bersih itu tidak mesti satu desa, ada spot-spot, seperti di Bagendang Hilir itu untuk warga yang tinggal di dekat jalan raya bisa terjangkau PDAM, sedangkan yang di bantaran Sungai Mentaya belum,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga bisa memanfaatkan sumur bor di Bagendang Tengah. Sumur bor ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari PT Globalindo Alam Perkasa yang beroperasi di wilayah itu.

Sumur bor yang dibangun pada 2023 dengan kedalaman 220 meter ini sudah bisa dioperasikan, di samping itu pihak perusahaan juga telah membangun tempat untuk menyaring atau filter air sehingga layak konsumsi dan sudah dilakukan uji laboratorium.

“Jadi yang kami butuhkan itu sebenarnya alat untuk distribusinya, sedangkan untuk airnya bisa kami ambil di Bagendang Hilir atau Bagendang Tengah. Untuk bantuan air bersih ini kami upayakan minggu ini juga sudah mulai masuk,” sebutnya.

Muslih juga menyampaikan terkait kondisi karhutla di wilayah MHU yang berdasarkan pantauan pihaknya masih aman dan terkendali. 

Kecamatan MHU merupakan salah satu kecamatan yang mendapat bantuan Pos Lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah dan saat ini Pos Lapangan itu sudah aktif serta rutin melakukan patroli.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada perusahaan besar swasta yang beroperasi di wilayah MHU, karena dinilai cepat tanggap dalam membantu penanggulangan karhutla, khususnya di desa yang jauh dari ibukota kecamatan, yakni Desa Pondok Damar dan Natai Baru.

“Kami juga berterima kasih kepada BPBD yang selalu melaporkan ke kami jika terpantau kejadian di lapangan sehingga bisa cepat kami tindak lanjuti. Kami berharap kondisi yang terkendali ini bisa bertahan hingga nanti musim kemarau berakhir,” demikian Muslih.

Baca juga: Pemkab Kotim segera penuhi kuota murid Sekolah Perintis

Baca juga: Semarakkan HUT RI, Pemkab Kotim bagikan ribuan Bendera Merah Putih

Baca juga: Pedagang Pasar Keramat Kotim akhirnya sepakat bongkar lapak


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025