Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendistribusikan sebanyak 12.000 liter air bersih untuk warga di Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang mengalami kesulitan air dampak kemarau.

“Hari ini kami melakukan pengiriman air bersih untuk Desa Bagendang Permai dengan kurang lebih 60 sasaran. Air bersih ini sangat diperlukan, terutama di RT 01, karena lokasi ini banyak masyarakat kurang mampu dan sangat memerlukan bantuan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam di Sampit, Sabtu.

Multazam menjelaskan, pendistribusian air bersih ini untuk menindaklanjuti surat permohonan yang disampaikan oleh Camat Mentaya Hilir Utara berdasarkan surat dari Kepala Desa Bagendang Permai terkait permohonan bantuan air bersih.

Disampaikan, sehubungan dengan musim kemarau, warga di Desa Bagendang Permai mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga memerlukan bantuan air bersih dari pemerintah.

Permohonan itu pun segera ditindaklanjuti oleh BPBD Kotim yang mengerahkan tiga mobil tangki. Pendistribusian air bersih berjalan lancar. Dalam operasi ini BPBD Kotim dibantu oleh perangkat desa, TNI/Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Mentaya Hilir Utara.

Sejauh ini, bantuan air bersih baru didistribusikan untuk Desa Bagendang Permai, kendati demikian BPBD Kotim siap menindaklanjuti apabila ada desa lainnya yang membutuhkan bantuan serupa.

Baca juga: Peduli pendidikan, PT Globalindo Alam Perkasa berikan bantuan 250 paket perlengkapan sekolah

“Pada rapat koordinasi sebelumnya memang camat setempat menyampaikan ada beberapa desa yang mengalami kesulitan air bersih, tetapi sementara ini tidak ada permohonan lebih lanjut,” ujarnya.

Multazam melanjutkan, dari keterangan MPA dan narasumber di lapangan Desa Bagendang Permai memang menjadi salah satu desa yang rentan krisis air bersih, sebab di desa itu tidak tersedia atau belum terjangkau aliran PDAM lantaran jaraknya cukup jauh dari jalan raya, yakni Jalan HM Arsyad, khususnya Dusun Balambit yang berada di ujung desa.

Selain itu, banyak warga di desa tersebut yang masuk kelompok rentan dari segi ekonomi, sehingga tidak mampu membeli air dari pihak swasta. 

Selama ini warga di Desa Bagendang Permai mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum, sebagian ada juga yang menggunakan air Sungai Mentaya meski harus dilakukan proses pengolahan agar layak untuk konsumsi.

Namun, berdasarkan keterangan warga pula bahwa dalam beberapa hari terakhir belum ada hujan sama sekali di wilayah itu, sedangkan air sungai pun mulai terasa asin akibat adanya intrusi air laut, sehingga mengakibatkan masyarakat mengalami krisis air bersih.

“Sebenarnya kalau sungai surut airnya masih bisa tetapi perlu treatment lagi agar layak dikonsumsi. Kita berharap untuk mengatasi ini ada solusi jangka panjang atau menengahnya. Distribusi air bersih tetap diutamakan sehingga risiko ketika terjadi musim kemarau panjang minimal masyarakat masih memiliki air bersih untuk memasak, minum dan sebagainya,” demikian Multazam.

Baca juga: Tak kunjung hujan, sejumlah desa di Kotim minta bantuan air bersih

Baca juga: Disdik dukung penandatanganan pakta integritas wali murid di SMPN 1 Sampit

Baca juga: Pemkab Kotim segera penuhi kuota murid Sekolah Perintis


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025