Sampit (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah untuk memperkuat sinergi demi kemajuan pendidikan di daerah, khususnya jenjang perguruan tinggi.
“Hari ini kami menerima kunjungan dari UIN Palangka Raya, selain untuk bersilaturahim ada beberapa hal yang kami bahas dalam pertemuan ini. Di antaranya, kami usul untuk membangun asrama untuk membantu mahasiswa yang berasal dari Kotim,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, kerjasama dengan perguruan tinggi seperti ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Termasuk, membantu pemenuhan tuntutan guru agama di Kotim, baik untuk sekolah negeri maupun swasta dan kerjasama dengan UIN Palangka Raya ini dinilai sangat membantu, apalagi dengan status UIN Palangka Raya yang sudah mendapat akreditasi unggul.
“Untuk memenuhi tuntutan guru agama itu sebanyak 80 orang sudah kami daftarkan ikut program akreditasi di UIN Palangka Raya, itu sudah kami anggarkan dananya dan insyaallah selesai tahun ini, dengan catatan 80 orang itu sudah terdaftar di Kemenag,” ujarnya.
Masri menyebutkan, melalui kerja sama ini diharapkan bisa memberikan banyak kemudahan bagi mahasiswa asal Kotim yang menuntut pendidikan di UIN Palangka Raya.
Untuk itu pihaknya berencana untuk membuat Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepakatan antara Pemkab Kotim dan UIN Palangka Raya. Salah satunya, rencana untuk membangun asrama bagi mahasiswa asal Kotim yang berkuliah di UIN Palangka Raya.
Ide untuk membangun asrama ini muncul karena berdasarkan keterangan dari rektor UIN Palangka Raya sebagian besar mahasiswa di universitas itu berasal dari Kotim.
Dengan adanya asrama itu dapat membantu meringankan beban biaya bagi mahasiswa asal Kotim yang menuntut ilmu di ibukota provinsi, sekaligus dinilai lebih aman karena berada di bawah pengawasan universitas.
“Tapi untuk asrama itu masih dalam tahap penjajakan, karena sekarang sudah lewat pembahasan anggaran perubahan jadi tidak bisa lagi dimasukkan tahun ini. Tahun depan kita siapkan dulu perencanaannya, lalu untuk pembangunannya mudah-mudahan bisa di 2027,” pungkasnya.
Baca juga: DPRD Kotim dorong daftarkan lebih banyak lagi potensi kekayaan intelektual
Rektor UIN Palangka Raya adalah Prof. Dr. H. Ahmad Dakhoir menyampaikan sangat penting membangun komunikasi dan kerjasama yang baik demi kemajuan dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
Dalam kunjungan ini pihaknya ke Kotim ini untuk mensosialisasikan beberapa hal, antara lain perubahan perguruan tinggi itu, yang dulunya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya menjadi UIN Palangka Raya.
“Jadi kami perlu menyampaikan hal ini kepada teman-teman di daerah. Sebelumnya, kami sudah mampir ke Katingan dan hari ini Kotim, rencana selanjutnya kami akan ke Seruyan dan Pangkalan Bun,” bebernya.
Ahmad Dakhoir yang didampingi sejumlah mahasiswanya juga menyampaikan terkait akreditasi unggul yang berhasil diraih UIN Palangka Raya. Hal ini menjadi prestasi kebanggaan bagi mereka.
Apalagi, UIN Palangka Raya menjadi satu-satunya dari 30 perguruan tinggi di Kalimantan Tengah yang meraih akreditasi unggulan dan hal ini juga dapat menjadi acuan bagi putra-putri daerah dalam memilih perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan.
Sosialisasi itu diikuti dengan promosi sejumlah program pendidikan (prodi) yang kini dibuka di UIN Palangka Raya, seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi warga Kotim yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan pendidikan.
Kemudian mengenai usulan pembangunan asrama mahasiswa UIN asal Kotim, ia mengaku bahwa pihaknya memiliki lahan yang cocok dan siap untuk digunakan. Ia juga memastikan lahan tersebut sudah legal dan bersertifikat.
“Insyaallah kami akan memperdalam kerjasama ini dengan Pemkab Kotim. Mudah-mudahan pemerintah daerah bersedia untuk membangun asrama itu untuk mahasiswa asal Kotim di UIN Palangka Raya,” demikian Ahmad Dakhoir.
Baca juga: DPRD Kotim berharap diklat Paskibraka mampu bentuk kader pemimpin
Baca juga: Legislator Kotim dukung penetapan status siaga karhutla
Baca juga: Lapak kosong Pasar Keramat masih sepi peminat pasca penertiban pedagang