Pulang Pisau (ANTARA) - Wakil Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Ahmad Jayadikarta mengatakan kegiatan intervensi spesifik yang dilakukan pemerintah daerah dengan pemberian makan bergizi dan vitamin sebagai gerakan nyata pada penurunan angka stunting di daerah setempat.
"Target ini didukung melalui pemberian makanan bergizi, vitamin dan edukasi pola asuh hingga perbaikan sanitasi dan lingkungan," kata Ahmad Jayadikarta di Pulang Pisau, Senin.
Ia menjelaskan kegiatan intervensi spesifik tersebut dilaksanakan selama 45 hari. Setiap anak penerima manfaat mendapatkan makanan bergizi satu kali sehari sebagai bentuk dukungan pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak-anak terdampak stunting.
"Melalui kegiatan ini pemerintah daerah menargetkan penurunan angka stunting yang saat ini mencapai 27,9 persen bisa turun hingga di bawah 20 persen," tambahnya.
Dirinya menyampaikan saat ini terdapat 29 desa lokus stunting dengan jumlah anak terdampak sebanyak 462 anak. Ia mengatakan upaya ini merupakan hasil kerja sama dari Tim Percepatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting (TPPPS) bersama perangkat daerah terkait.
“Tim juga turun langsung ke lapangan guna memastikan kegiatan harus benar-benar berjalan,” tegasnya.
Baca juga: Tim Adipura KLHK pantau 14 titik penilaian di Pulang Pisau
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan penetapan 29 desa lokus dengan total 462 anak terdampak stunting dilakukan berdasarkan data nama dan alamat lengkap agar tidak ada tumpang tindih penanganan antara pemerintah desa dan Puskesmas.
“Anak di luar daftar tersebut tetap ditangani Puskesmas dan desa setempat sehingga semua anak terdampak stunting tertangani tanpa tumpang tindih,” kata Pande.
Ia menjelaskan, sebelum pemberian makanan tambahan anak-anak diukur terlebih dahulu untuk menentukan kondisi awal, kemudian pengukuran kedua dilakukan di pertengahan kegiatan pada hari ke-22 atau 23, dan pengukuran ketiga pada hari ke 45 untuk melihat efektivitas intervensi.
“Kita bisa melihat efektivitas program secara nyata setelah program pemberian makan tambahan selama 45 hari selesai," lanjutnya.
Terkait pelaksanaan program Bapak Asuh dan Bunda Asuh anak stunting, Pande menyebutkan tahun ini pelaksanaannya difokuskan di Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu semua dinas terlibat langsung di tiap desa, tetapi tahun ini kita fokuskan di Dinas Kesehatan agar lebih efektif dan sesuai tupoksi,” demikian Pande Putu Gina.
Baca juga: iPulangPisau menjadi inovasi literasi digital berbasis aplikasi
Baca juga: Audit sistem kearsipan internal tak cari kesalahan OPD Pemkab Pulpis
Baca juga: Tiga pelaku modus ganjal kartu ATM ditangkap Polres Pulang Pisau