Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Badan Kesbangpol menggelar sosialisasi Pembauran Kebangsaan dalam rangka memperkuat persatuan dengan menjaga harmoni dalam keberagaman.
“Harus kita sadari bahwa pembauran kebangsaan merupakan komitmen bangsa dalam mengukuhkan semangat kebhninekaan dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan. Sesuai tema sosialisasi ini, yakni Memperkuat Jiwa Kebangsaan, Menjaga Harmoni dalam Keberagaman,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kotim Rafiq Riswandi di Sampit, Selasa.
Rafiq menekankan pentingnya peran Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) sebagai wadah informasi, komunikasi dan kerja sama masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan.
Proses pembauran kebangsaan meliputi kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku dan etnis melalui interaksi sosial dalam bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas masing-masing.
“Jiwa bangsa adalah karakter, nilai-nilai budaya dan identitas yang membentuk suatu bangsa. Bagi Indonesia, Pancasila adalah jiwa bangsa,” sebutnya.
Ia melanjutkan, Pancasila sebagai jiwa bangsa karena mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi sumber semangat, kepribadian, dan pandangan hidup yang memandu kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara, harmoni dalam keberagaman adalah kondisi masyarakat yang selaras, serasi, dan rukun meskipun memiliki berbagai perbedaan latar belakang seperti suku, agama, budaya dan gender.
“Hal ini sangat penting untuk menjaga persatuan, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang damai, adil, serta sejahtera. Untuk mencapainya, diperlukan sikap saling menghormati dan toleransi,” tambahnya.
Kesempatan ini, Rafiq pun menyampaikan tiga pesan bagi masyarakat Kotim.Pertama, mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Masyarakat diminta untuk tidak mudah dihasut atau terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba antar agama, suku/etnis, atau golongan.
Baca juga: DPMD Kotim dalami kasus dugaan penipuan BUMDes Lampuyang
Kedua, menjaga keamanan yang kondusif. Jika muncul persoalan, penyelesaian harus dilakukan secara damai melalui musyawarah mufakat, menghindari tindakan emosional dan main hakim sendiri. Masyarakat diimbau untuk menghormati dan tunduk pada hukum.
Ketiga, aktif dalam pembangunan. Sebagai wujud cinta tanah air dan semangat patriotisme, masyarakat didorong untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan peran masing-masing.
“Kami berharap kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memperkokoh rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga kondisi keamanan Kotim yang sudah kondusif,” pungkasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Wanita, Sampit, ini melibatkan 50 peserta yang terdiri atas pengurus dan anggota FPK Kotim, FKUB Kotim, Dewan Adat Dayak, pemangku adat, suku, etnis dan tokoh masyarakat di wilayah Kota Sampit.
Ketua Panitia Sosialisasi Pembauran Kebangsaan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Naning Sugiharti menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan NKRI.
NKRI mempunyai ciri khas yaitu kebhinnekaan ras, suku, budaya, dan agama yang menghuni dan tersebar di berbagai wilayah nusantara dan bertekad untuk menjadi satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa, Indonesia.
“Kebhinnekaan tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang,” tuturnya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal disebabkan oleh berbagai latar belakang permasalahan ras, suku, budaya dan agama yang dapat mengancam integritas nasional.
Dalam rangka menjaga dan memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa serta tetap tegaknya kedaulatan NKRI, diperlukan adanya komitmen seluruh bangsa serta upaya- upaya guna meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembauran kebangsaan merupakan bagian penting dari kerukunan nasional dan upaya dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sosialisasi pembauran kebangsaan adalah upaya untuk memasyarakatkan program pembauran kebangsaan agar dapat dipahami dan dihayati oleh masyarakat secara luas,” demikian Naning.
Baca juga: DLH Kotim terima bantuan kendaraan angkutan sampah dari pemprov
Baca juga: Banjir rob rendam sebagian wilayah selatan Kotim
Baca juga: Diskominfo Kotim perbarui Aplikasi SIADIK tingkatkan kualitas kerja sama publikasi