Buntok (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Rida Sri Ahlina mengatakan, warga Desa Palurejo, Kecamatan Gunung Bintang Awai mengharapkan tiang listrik yang ada di beberapa Rukun Tetangga (RT) di desa tersebut diganti dengan tiang listrik standar Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Hal itu disampaikan warga di Desa Palurejo pada saat reses yang kita laksanakan beberapa waktu lalu," katanya di Buntok, Selasa.

Ia mengatakan, penggantian tiang dengan standar PLN tersebut sangat penting demi keselamatan masyarakat pada beberapa Rukun Tetangga di desa tersebut.

"Kita berharap instansi terkait dapat merealisasikan usulan warga desa Palurejo ini," ucap politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Barito Selatan itu.

Selain itu ia juga menyampaikan, pada saat reses ke daerah pemilihan (Dapil) II Barito Selatan itu, dirinya bersama sejumlah anggota DPRD lainnya mengunjungi enam desa di wilayah Kecamatan Dusun Utara dan Gunung Bintang Awai.

"Dalam kegiatan tersebut, kita menyerap aspirasi warga di Desa Tarusan, Marwan Lama, Gunung Rantau, Palurejo, Marga Jaya, dan Sei Paken," terangnya.

Warga di beberapa desa menyampaikan berbagai keluhan dan harapan yang di antaranya perbaikan fasilitas infrastruktur dan di Desa Sei Paken masyarakat meminta percetakan sawah sesuai arahan presiden tentang ketahanan pangan.

Baca juga: DPRD Barsel dalami Renja KUA PPAS 2026 bersama mitra kerja

Kemudian, pada desa lainnya menyampaikan usulan peningkatan jalan yang menjadi akses utama kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.

Selain infrastruktur, masyarakat juga menyoroti pelayanan pendidikan dan kesehatan yang dinilai masih perlu ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun kualitas pelayanan.

"Setiap masukan dari masyarakat akan kami perjuangkan agar bisa ditindaklanjuti pemerintah daerah. Aspirasi ini penting sebagai dasar dalam menentukan arah pembangunan yang tepat sasaran," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan reses merupakan bentuk tanggung jawab moral dan politik anggota DPRD untuk hadir di tengah masyarakat.

"Kami ingin setiap program pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Semua usulan sudah kami catat dan akan diprioritaskan sesuai urgensi kebutuhan," tambah dia.

Meskipun demikian, dalam kegiatan reses itu juga pihaknya menyampaikan, pada tahun anggaran 2026 mendatang mengalami pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat Rp600 miliar.

"Kita berharap masyarakat dapat memahami dan tidak semua usulan dapat direalisasikan secara bersamaan, sebab pemerintah memprioritaskan program yang bersifat mendesak dan sangat diperlukan masyarakat," demikian Rida Sri Ahlina.

Baca juga: Ketua NasDem Barsel sebut HUT ke-14 momentum perkokoh kebersamaan

Baca juga: FKKS Barsel evaluasi rendahnya capaian program di Dusun Utara

Baca juga: Wabup Barito Selatan: Damkar garda terdepan penyelamatan jiwa


Pewarta : Bayu Ilmiawan 
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025