Sampit (ANTARA) - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memastikan bahwa stok beras medium di wilayah tersebut dalam kondisi sangat aman, bahkan mampu memenuhi kebutuhan Kotim hingga satu tahun ke depan.

“Untuk stok beras medium kita saat ini sangat aman, ada hampir 7.000 ton. Dengan jumlah tersebut diperkirakan bisa sampai 12 bulan ke depan atau sampai satu tahun. Jadi untuk menghadapi momentum Nataru ini tidak jadi masalah,” kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotim Muhammad Azwar Fuad di Sampit, Kamis.

Fuad menyampaikan, bahwa dengan banyaknya stok beras di Bulog saat ini maka masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan beras. Harga pun dipastikan tidak akan terdampak momentum Nataru.

Disamping itu, rencananya pada Maret-April 2026 mendatang Bulog Kotim akan kembali menyerap hasil panen petani lokal sehingga stok beras pun akan bertambah. 

“Harga kita masih sama, untuk beras SPHP up dari gudang Bulog itu Rp11.300 per kilogram. Lalu, untuk harga di masyarakat atau pedagang mitra itu Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp65.500 per 5 kilogram, tapi saat ini rata-rata justru menjual Rp60.000 jadi masih sangat jauh di bawah HET,” ujarnya.

Selain beras, Bulog Kotim juga menyediakan komoditas pokok lainnya berupa minyak goreng, kendati jumlahnya tidak banyak, yakni 20.000 liter. 

Baca juga: DPKP Kotim pastikan pasokan pangan aman jelang Natal dan Tahun Baru

Stok minyak goreng dari Bulog ini difokuskan untuk penyaluran pada pasar pencatatan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), yakni di Pasar Keramat dan Pasar PPM.

Walaupun, stok minyak goreng ini tidak banyak, namun ia berharap bisa turut membantu menjaga stabilitas harga di pasaran. Adapun, harga minyak goreng dari Bulog Kotim yang disuplai ke pedagang eceran adalah Rp14.800 per liter, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700.

Ia juga memastikan bahwa ketersediaan minyak goreng secara keseluruhan di Kotim tetap terjamin karena adanya peran aktif dari pihak swasta dan distributor lain.

“Pelaku usaha swasta dan distributor juga menyalurkan dan stok mereka lebih banyak dari Bulog. Mereka juga komitmen untuk tidak menahan stok. Salah satunya dari PT Sukajadi yang akan menambah produksi 20-30 persen, sehingga saya kira itu bisa menjaga harga minyak goreng tetap stabil,” ujarnya.

Disamping itu, Bulog Kotim turut andil dalam melaksanakan beberapa program pemerintah yang dilaksanakan untuk menjaga stabilitas harga pangan jelang Nataru.

Program tersebut antara lain, program Pasar Murah dari Pemkab Kotim melalui Dinas Perdagangan yang masih ada sekitar 5.000-6000 paket dan rencanakan akan disalurkan pada 8 Desember 2025 di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.

Lalu ada program Bantuan Pangan Presiden yang diberikan kepada 17.024 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kotim. Setiap KPM akan menerima bantuan berupa beras 10 kg dan minyak goreng 2 liter.

Diharapkan, pemberian paket sembako murah dan bantuan pangan ini dapat mengurangi permintaan beras dan sembako di pasar secara signifikan, sehingga mampu menjaga stabilitas harga menjelang akhir tahun.

“Harapannya masyarakat miskin yang menerima bantuan beras dan minyak goreng itu bisa terbantu dan tidak perlu lagi berbelanja ke pasar, otomatis itu mengurangi permintaan di pasar dan pada akhirnya bisa menjaga stabilitas harga sembako di pasar,” demikian Fuad.

Baca juga: Disdik Kotim dorong implementasi UKS dan dokter kecil wujudkan generasi sehat

Baca juga: Diskominfo Kotim optimalkan KIM untuk penguatan informasi positif masyarakat

Baca juga: Diskominfo Kotim optimalkan KIM untuk penguatan informasi positif masyarakat


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025