Sampit (ANTARA) - Sebanyak 23 siswa-siswi berprestasi dari SMP Negeri 1 Sampit dilepas secara resmi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk berkompetisi di ajang penelitian bergengsi tingkat nasional sebagai perwakilan dari Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kami melepas 23 pelajar SMPN 1 Sampit untuk mewakili Kalteng dalam ajang peneliti tingkat nasional. Sebenarnya perwakilan dari Kotim ada lebih dari ini, namun sebagian berasal dari pelajar Madrasah yang kewenangan langsung dari Kemenag,” kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim, I Gede Sukadana di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan kompetisi ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter ilmiah dan budaya meneliti pada pelajar. Ajang ini menjadi wadah bagi pelajar untuk mengaktualisasikan bakat dan minat mereka dalam meneliti.
Ia juga menyebutkan, bahwa meskipun total peserta dari Kotim lebih dari 23 orang, Disdik hanya memiliki kewenangan untuk melepas delegasi dari sekolah negeri, yaitu para pelajar SMPN 1 Sampit.
Sementara itu, peserta dari Madrasah berada di bawah koordinasi langsung Kementerian Agama (Kemenag). Para peneliti muda dari Kotim ini dijadwalkan mengikuti seleksi di tingkat nasional yang akan berlangsung mulai 4 hingga 6 Desember 2025.
Disdik Kotim menekankan pentingnya memberikan fasilitas dan dukungan penuh, baik dari pemerintah maupun sekolah, kepada siswa-siswi yang memiliki potensi unggul. Sukadana juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak.
Baca juga: BKPSDM Kotim bentuk tim pemeriksaan terkait ASN dan kades positif narkoba
“Semua membutuhkan dukungan, baik dari orang tua maupun masyarakat. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan tanpa lelah dari semua pihak orang tua, masyarakat dan guru yang selalu mendampingi anak-anaknya siang dan malam,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sampit Suyoso menambahkan bahwa 23 pelajar tersebut merupakan hasil seleksi ketat dan berhasil meraih Juara 1 Tingkat Provinsi dalam berbagai kategori, yang meliputi komputer, fisika, sosial, sejarah, ekonomi, lingkungan dan geografi.
“Ini merupakan hasil juara 1 pada tingkat provinsi dari berbagai bidang. Diantaranya bidang komputer, fisika, sosial, sejarah, ekonomi, lingkungan dan bidang geografi,” sebutnya.
Suyoso berharap partisipasi di tingkat nasional ini dapat menjadi kesempatan emas bagi para pelajar untuk meningkatkan kompetensi komunikasi internasional dan bertukar wawasan, mengingat mereka akan bertemu dengan peserta terbaik dari seluruh Indonesia, bahkan beberapa orang asing.
Pihak sekolah juga berharap peserta memberikan yang terbaik, namun yang lebih penting, mereka berharap para pelajar dapat tumbuh menjadi pribadi dengan pola pikir yang transformatif melalui pengalaman berharga ini.
“Orientasinya bukan hanya sekadar menang atau kalah, tetapi mendapatkan pengalaman berharga dalam berkomunikasi secara nasional dan bertukar pengalaman dengan orang-orang hebat,” demikian Suyoso.
Baca juga: Lurah Pasir Putih berlakukan penjagaan 24 jam di Sawit Raya
Baca juga: Polres Kotim kirim bantuan untuk korban bencana Sumatera
Baca juga: Komisi II DPRD Kotim sidak lokasi TPS liar di Sawit Raya