Sampit (ANTARA) - Tim Terpadu Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendatangi sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Sampit mencegah terjadinya potensi penyimpangan oknum tidak bertanggungjawab.

“Tujuan kegiatan kami hari ini dalam rangka sosialisasi, menunjukkan di Kotim sudah ada Satgas Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah. Kami ingin masyarakat secara luas mengetahui dan negara hadir melawan aksi premanisme,” tegas Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim Eddy Hidayat Setiadi di Sampit, Rabu.

Satgas Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah dilengkapi bidang intelijen bertugas mengumpulkan informasi, sekaligus menentukan lokasi mana saja yang menjadi sasaran.

Berdasarkan data dari bidang intelijen tersebut, empat lokasi SPBU yang dikunjungi kali ini dipilih karena dinilai rawan aksi premanisme.

Informasi yang dihimpun, ada dugaan praktik pungutan liar atau pungli terhadap para supir truk yang mengantre mengisi bahan bakar di SPBU tersebut, tak tanggung-tanggung nominal pungli tersebut berkisar Rp200 ribu - Rp300 ribu per truk.

“Namun, saat kami turun hari ini, sepertinya informasi sudah bocor. Area yang biasanya penuh antrean kendaraan pelangsir tampak sepi,” ungkap Eddy.

Baca juga: PDIP bertekad pertahankan elektabilitas di Kotim

Dia menjelaskan Satgas Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah ini melibatkan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi vertikal terkait, di antaranya TNI, Polri, Badan Kesbangpol, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Perdagangan dan lainnya.

Satgas ini diketuai oleh Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Sugiharso. Sebagai langkah awal, sebanyak 60 personel gabungan menyisir empat SPBU yang terindikasi rawan aksi premanisme, yakni SPBU Bundaran KB, SPBU Pelita, SPBU Km 2 Sudirman, dan SPBU Samekto.

Eddy menjelaskan, aksi perdana ini difokuskan pada sosialisasi masif kepada masyarakat. Ia menegaskan kehadiran Satgas merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin keamanan warga dari intimidasi.

“Jadi pada kegiatan awal ini kami fokus pada sosialisasi saja, bukan mengambil tindakan secara langsung seperti razia, penangkapan dan lainnya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, kegiatan persuasif ini agar masyarakat luas mengetahui keberadaan satgas ini, terutama oknum-oknum yang selama ini kerap melakukan aksi premanisme agar segera menghentikan kegiatannya. Dengan kata lain, kegiatan ini termasuk upaya pencegahan.

“Kami berharap dengan adanya tim ini aksi-aksi premanisme kedepannya bisa kita cegah sehingga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Kotim itu bisa lebih kondusif,” ucapnya.

Baca juga: Tujuh pos siap bantu kelancaran perayaan Nataru di Kotim

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kotim dorong pembangunan TPS 3R di Ujung Pandaran

Baca juga: DAD Kotim siap terapkan hukum adat terkait perusakan lingkungan


Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025