Negara, Bali
(ANTARA News) - Setiap stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU)
di Kabupaten Jembrana, Bali, dijaga sedikit-dikitnya empat personel
kepolisian menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kami mengantisipasi segala kemungkinan buruk saat pengumuman
kenaikan harga BBM dilakukan. Biasanya saat pengumuman muncul
kerawanan-kerawanan, misalnya atrean panjang kendaraan dan upaya
pihak-pihak tertentu untuk memborong BBM," kata Kepala Kepolisian Sektor
Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Komisaris Ida Bagus Sudarsana, Minggu.
Beberapa SPBU di ruas jalur padat kendaraan yang menghubungkan
Denpasar dengan Gilimanuk itu mendapat pengawalan dari petugas
kepolisian berseragam.
Menurut Sudarsana, pengamanan SPBU itu akan dilakukan hingga
suasana dianggap kondusif dan masyarakat bisa menerima kenaikan harga
BBM.
Polisi menjaga SPBU juga terjadi di hampir semua kota guna menjamin ketertiban umum.
Beberapa sopir angkutan kota (angkot) di Negara tidak
mempermasalahkan kenaikan harga BBM, karena mereka akan langsung
menyesuaikan tarifnya.
Ketut Suarya, sopir angkot, mengatakan bahwa akan mengimbangi
kenaikan harga BBM dengan menaikkan tarif atau menambah ongkos Rp1.000
untuk setiap penumpang.
"Kalau sudah keputusan pemerintah saya menerima saja, tapi tarif untuk penumpang juga saya naikkan," katanya.
Gede Wibawa, sopir angkot lainnya, mengatakan bahwa kenaikan tarif
Rp1.000 tersebut merupakan kesepakatan bersama sopir angkot di Kabupaten
Jembrana.
(T.KR-GBI/M038)
Setiap SPBU di Jembrana dijaga empat polisi
Kalau sudah keputusan pemerintah saya menerima saja, tapi tarif untuk penumpang juga saya naikkan."