Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Pemerintah baru gabungan sayap kanan
keagamaan bentukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan
berperang dan melawan perdamaian, kata pejabat tinggi Palestina pada
Kamis.
"Pemerintah akan menjadi petempur, yang akan melawan
perdamaian dan ketenangan di wilayah kami," kata perunding Palestina
Saeb Erakat kepada AFP.
"Pemerintah ini akan melakukan pembunuhan
dan menggencarkan kegiatan pemukiman," katanya tentang pembangunan
berkelanjutan Israel di tanah tempat Palestina inginkan untuk negara
masa depannya.
Pernyataan itu disampaikan setelah Netanyahu
berhasil memutuskan pemerintah gabungan itu menjelang tenggat tengah
malam, yang memberinya mayoritas tipis hanya satu kursi di parlemen.
Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir April menyalahkan
tentara Israel atas tujuh serangan terhadap sekolah badan dunia itu di
Gaza, yang digunakan sebagai tempat penampungan selama perang 2014.
"Saya menyesalkan kenyataan bahwa sedikit-dikitnya 44 warga
Palestina tewas akibat tindakan Israel dan setidak-tidaknya 227 terluka
di tempat Perserikatan Bangsas-Bangsa, yang digunakan sebagai
penampungan darurat," kata Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dalam surat
kepada Dewan Keamanan.
"Titik paling berat adalah bahwa harapan dan kepercayaan mereka
untuk perlindungan dan mencari tempat tinggal di sana ditolak," tambah
Ban.
Pemimpin badan dunia itu berjanji tidak menyia-nyiakan upaya untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu tidak terulang.
Dewan penyelidik menelisik serangan terhadap sekolah kelolaan badan
pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa UNRWA sejak 8 Juli hingga
26 Agustus tahun lalu, tapi juga menjelaskan penemuan senjata di tiga
sekolah.
Sekolah tersebut kosong pada saat itu, tapi Ban mencatat kenyataan
bahwa tempat tersebut digunakan oleh yang terlibat dalam perang untuk
menyimpan persenjataan dan, dalam dua perkara, mungkin dijadikan tempat
untuk melancarkan tembakan, tidak dapat diterima.
Israel berulang kali menyatakan pejuang Hamas menggunakan warga
sebagai perisai dan tempat Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai sarana
penyimpanan senjata selama perang 50 hari itu.
Perang Gaza berakhir dengan gencatan senjata ditengahi Mesir setelah
sekitar 2.200 Palestina, kebanyakan warga, dan 73 orang Israel,
sebagian besar tentara, tewas.
Ban menyeru Israel dan Palestina kembali ke perundingan dan memilih
perdamaian daripada kematian, kehancuran dan penderitaan, yang mewarnai
sengketa mereka untuk waktu sangat lama, demikian AFP.
Berita Terkait
Pemerintah diminta maksimalkan persiapan posko mudik
Rabu, 18 Desember 2024 17:37 Wib
Pemkot pastikan ketersediaan bahan pokok aman pada Natal dan Tahun Baru
Rabu, 18 Desember 2024 17:05 Wib
PLN Kalselteng pastikan kesiapan infrastruktur jelang Natal dan Tahun Baru
Selasa, 17 Desember 2024 20:33 Wib
TMII hadirkan sejumlah hiburan selama libur akhir tahun
Selasa, 17 Desember 2024 17:50 Wib
Jelang libur Nataru, Garuda siapkan 350 penerbangan tambahan
Selasa, 17 Desember 2024 17:40 Wib
Maskapai Garuda siapkan 350 penerbangan tambahan pada libur Natal-tahun baru
Selasa, 17 Desember 2024 17:33 Wib
Pemerintah pastikan sektor pariwisata siap kawal libur Natal dan tahun baru
Selasa, 17 Desember 2024 17:20 Wib
Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru
Selasa, 17 Desember 2024 16:37 Wib