Muara Teweh (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Barito Utara, Kalimantan Tengah Rosi Wahyuni menyoroti sarana pendidikan pada sekolah favorit yakni Sekolah Dasar Negeri 5 Melayu Muara Teweh karena ada beberapa item yang perlu diperhatikan pihak sekolah.
"Pihak sekolah perlu memperhatikan tangga kelas dan toilet karena kurang bersih dan bau tak sedap dari toilet sekolah. Toilet sekolah yang diperuntukkan bagi para siswa terkesan jorok," kata Rosi Wahyuni di Muara Teweh, Kamis.
Rosi mengatakan, tangga sekolah yang digunakan oleh muridnya untuk menuju kelas yang berada di atas sangat rawan insiden, karena bahan yang terbuat dari kayu dan kurangnya pengaman untuk tangga tersebut.
Dia berharap pihak sekolah memperhatikan kebersihan, jangan hanya di bagian-bagian tertentu saja yang diutamakan, namun kebersihan toilet juga harus diperhatikan agar bisa menjadi contoh yang baik terhadap para siswa.
"Di samping unsur keselamatan juga perlu diperhatikan, sehingga tidak ada kejadian yang akan menimpa murid dan berdampak pada sekolah," kata Rosi yang juga politi dari Partai Hanura ini.
Rosi menyarankan, agar pihak sekolah untuk mengusulkan pembangunan tangga yang lebih layak dan tentunya lebih terjaga keselamatan bagi anak-anak, kepada pihak Dinas Pendidikan Barito Utara.
"Lebih baik mengantisipasi dari pada nantinya ada insiden terhadap para murid-murid di sekolah tersebut. Jadi sekolah bisa mengusulkannya kepada Dinas Pendidikan dan dalam hal ini ia selaku anggota dewan sesuai dengan salah satu fungsinya yakni anggaran, mendukung agar tangga yang dibangun dari kayu tersebut diganti agar lebih layak," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 5 Melayu Kecek Eta saat dikonfirmasi wartawan menerangkan bahwa kotornya toilet sekolah dikarenakan ketidak seimbangan antara toilet dengan jumlah siswa yang mempergunakanya. Toilet ini sudah dibersihkan secara rutin oleh petugas kebersihan sekolah.
"Tahun 2016 ini ada penambahan sebanyak tiga buah toilet untuk menambah jumlah toilet yang sudah ada," kata Kecek.
Terkait masalah tangga yang dinilai rawan, ia mengakui hal tersebut. Menurutnya untuk tangga tersebut memang sudah ada diusulkan kepada pihak Dinas Pendidikan untuk penggantiannya.
"Sudah kita usulkan kepada pemerintah daerah dan terkait realisasinya kita masih menungu dari Dinas Pendidikan," kata dia.