Sensasi Hutan Di Tengah Kota, Bupati Barut Resmikan Hutan Kota "Tumenggung Surapati"

id Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sensasi Hutan Di Tengah Kota, Bupati Barut, Resmikan Hutan Kota Tumenggung Suropati

Sensasi Hutan Di Tengah Kota, Bupati Barut Resmikan Hutan Kota "Tumenggung Surapati"

Bupati Barito Utara, H Nadalsyah menanda tangani prasasti Hutan Kota "Tumenggung Surapati" di Dusun Wonorejo Kelurahan Melayu Kecamatan Teweh Tengah, Selasa. (Humas dan Protokol Pemkab Barito Utara)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah meresmikan pemberian nama hutan kota di Dusun Wonorejo Kelurahan Melayu Kecamatan Teweh Tengah dengan nama Hutan Kota "Tumenggung Surapati".

Penetapan dan pemberian nama hutan kota "Tumenggung Surapati" ini dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Barito Utara (Barut), Nadalsyah bersamaan dengan penanaman pohon melalui kegiatan "Gerakan Menanam Satu Miliar Pohon" tahun 2016 di Dusun Wonorejo Kecamatan Teweh Tengah, Selasa.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, Iwan Rusdani mengatakan pemberian nama hutan kota Tumenggung Surapati ini dengan diambil dari nama salah satu pejuang pejuang suku Dayak yang berasal dari wilayah Barito.

"Beliau merupakan pejuang yang juga simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Belanda dan perang Banjar dan Perang Barito tempo doeloe," katanya.

Keberadaan dan dan semangat pantang menyerah serta nilai-nilai kepahlawanan yang ditunjukan oleh Tumenggung Surapati dalam membela rakyat Barito dapat menjadi inspirasi dan suri teladan bagi kita semua sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu berusaha dan berjuang dalam upaya melestarikan lingkungan hidup.

"Untuk mengenang jasa-jasa kepahlawanannya, maka nama Tumenggung Surapati dipandang sangat layak oleh pemerintah Kabupaten Barito Utara untuk dijadikan sebagai nama hutan kota di Muara Teweh," kata Iwan.

Hutan kota Tumenggung Surapati ini berada di lahan seluas 11,02 hektare dengan jenis tanaman kelompok meranti ada empat jenis Meranti (shorea spp), Tengkawang (Shorea pinanga), Jelutung (Dyera spp) dan Durian (Durio spp), kemudian jenis rimba campuran terdapat 11 jenis pohon diantaranya pohon Pinus (Pinus merkusii) dan Sengon (Falcataria mollucuna) serta kelompok kayu indah ada delapan jenis diantaranya Jati (Tectona grandis), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Gaharu (Aquaillaria sp).

Hutan kota ini dibangun atau ditanam sekitar tahun 80 -an saat itu luasnya mencapai 40 hektare, namun seiiring perkembangan penduduk sehingga sebagian kawasan menjadi tempat tinggal warga dan lokasi sekolah.

"Hutan kota Tumenggung Surapati selain peruntukannya sebagai percontohan pelestarian alam yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten juga berfungsi sebagai sarana penelitian dan pengembangan tanaman serta menjadi salah satu sarana rekreasi baru bagi masyarakat di daerah ini," kata Iwan.