Aris, Anak Pelantun Qasidah Dengan Prestasi Nasional

id qasidah, ariswanda ismawan putra asyari,kapuas

Aris, Anak Pelantun Qasidah Dengan Prestasi Nasional

Ariswanda Imawan Putra Asy'ari mewakili Kalteng ke tingkat nasional yang hasilnya membanggakan dengan menjadi juara 3 nasional di Provinsi Lampung pada tahun 2016.

Kuala Kapuas (Antaranews Kalteng) - Ariswanda Imawan Putra Asy'ari (12), anak yang tampaknya pemalu ini akan terlihat percaya diri dan berbeda jika sudah berada di atas panggung ataupun di ajang kompetisi, baik tingkat daerah hingga nasional, saat melantunkan lagu-lagu qasidah berbahasa Arab. 

Seperti misal saat di malam pergantian tahun 2017 ke 2018 lalu di stadion Panunjung Tarung Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, di hadapan belasan ribu penonton yang menunggu band Republik, Aris mampu mencuri perhatian dan memukau masyarakat dengan lagu qasidahnya. 

Langgam suaranya yang penuh cengkok terasa menghentak, lengkap dengan interaksinya dengan penonton hingga turun ke bawah panggung dan menuju panggung utama menyalami Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dan pejabat yang ada. 

Prestasi Putra kedua Asy'ari Camat Kapuas Kuala di Kabupaten Kapuas ini melalui seni lagu qasidah telah menoreh sejumlah prestasi seperti juara 1 vokal solo qasidah anak tingkat Kabupaten Kapuas dan juara 1 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Kemudian ia mewakili Kalteng ke tingkat nasional yang juga hasilnya tidak sia-sia dengan menjadi juara 3 nasional di provinsi Lampung pada tahun 2016 serta juara 3 nasional kembali di Sumatera Barat pada tahun 2017. 

Melihat prestasi gemilang tersebut Global Islamic Boarding School (GIBS) sebuah sekolah unggulan di Kalimantan Selatan tempat Aris menimba ilmu saat ini memberikan apresiasi tinggi berupa 2 certificate of achievement karena berprestasi tingkat provinsi dan nasional dengan ganjaran beasiswa selama tiga tahun dengan nilai cukup tinggi sebesar Rp136 juta. 

Ariswanda Imawan Putra Asy'ari.


Bentuk penghargaan lainnya sebuah baliho besar dengan foto Aris terpajang hingga saat ini di pintu gerbang GIBS karena dianggap memiliki prestasi membanggakan dan dapat jadi inspirasi anak lainnya. 

Sang Ayah mengungkapkan talenta Aris didapat secara alami dan diketahui tanpa sengaja. Awalnya saat ada audisi pencarian bakat dua tahun lalu yang diselenggarakan Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Kabupaten Kapuas pimpinan Ibu Ary Egahni Ben Bahat SH, dirinya coba-coba menawarkan ke anaknya ikut audisi walaupun belum pernah menyanyi. Namun dari informasi para guru di Al Amin sekolah Aris sebelumnya bahwa anaknya memiliki bakat sebagai qari yang saat melantunkan ayat suci Alquran pernah mampu membuat sejumlah guru menitikkan air mata. 

Menurut Asy'ari, anak laki-laki satu-satunya yang di matanya termasuk sangat penurut tersebut tidak pernah menunjukkan kemampuannya di rumah atau di hadapan mereka. Bahkan saat memasuki audisi dan lomba-lomba justru beberapa kali tidak ingin disaksikan kedua orang tuanya karena malu. Namun uniknya jika dikatakan tampil karena permintaan Bupati Kapuas Aris terlihat selalu siap dan bersemangat. 

Dari semua yang telah diraih anaknya, sebagai orang tua mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah khususnya Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, pembina dan pembimbing di Lasqi Kapuas, lembaga pendidikan Al Amin dan GIBS. 

Bakat yang dimiliki Aris akan terus diasah sehingga bisa membawa nama baik bagi daerah, sekolah dan keluarga, meski kedua orang tuanyatak lupa tetap menomorsatukan pendidikan sebagai bekal Aris di masa depan.