Dorong pemuda gemari seni ukir khas Dayak, kata Pejabat
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya mendorong pemuda di provinsi setempat untuk semakin menggemari seni ukir khas Dayak Kalteng.
"Salah satu upaya kita ialah dengan menghadirkan perlombaan seni mengukir sapundu (patung manusia berbahan kayu) dan telawang (perisai khas masyarakat Dayak) pada pergelaran Festifal Budaya Isen Mulang (FBIM) yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas, Mei mendatang," kata Kepala Disbudpar Kalteng, Guntur Talajan di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, saat ini masih sedikit masyarakat termasuk pemuda Kalimantan Tengah yang menggeluti profesi sebagai pelaku seni ukir ornamen khas Suku Dayak.
"Jika pun ada, kebanyakan berada di daerah perkampungan dan bukan diperkotaan. Untuk itu mulai tahun ini kami menjadikan seni ukir sebagai salah satu lomba di FBIM. Padahal seni ukir khas Dayak ini memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Guntur.
Dia menambahkan, nantinya hasil karya ukir para peserta pada pergelaran FBIM akan di simpan dan dipamerkan di galeri taman budaya di Palangka Raya.
Pihaknya pun berharap nantinya pelajaran seni ukir ornamen Kalteng dapat menjadi salah satu bagian dari pendidikan muatan lokal di sekolah yang ada di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" ini.
Sementara itu, terkait pergelaran Festival Budaya Isen Mulang setidaknya 1.500 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalteng akan ikut ambil bagian dalam upaya memenangi 21 jenis lomba kesenian dan budaya serta permainan daerah.
Pihaknya pun berharap seluruh elemen masyarakat dapat ambil bagian dalam memeriahkan dan menyukseskan acara tahunan di Kalimantan Tengah tersebut.
"Untuk persiapan terus kita maksimalkan. Rapat-tapat juga terus kita intensifkan dan progres akhirnya sudah mencapai 90 persen. Kami pun berharap peran masyarakat untuk menyukseskan acara tersebut," katanya.
"Salah satu upaya kita ialah dengan menghadirkan perlombaan seni mengukir sapundu (patung manusia berbahan kayu) dan telawang (perisai khas masyarakat Dayak) pada pergelaran Festifal Budaya Isen Mulang (FBIM) yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas, Mei mendatang," kata Kepala Disbudpar Kalteng, Guntur Talajan di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, saat ini masih sedikit masyarakat termasuk pemuda Kalimantan Tengah yang menggeluti profesi sebagai pelaku seni ukir ornamen khas Suku Dayak.
"Jika pun ada, kebanyakan berada di daerah perkampungan dan bukan diperkotaan. Untuk itu mulai tahun ini kami menjadikan seni ukir sebagai salah satu lomba di FBIM. Padahal seni ukir khas Dayak ini memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Guntur.
Dia menambahkan, nantinya hasil karya ukir para peserta pada pergelaran FBIM akan di simpan dan dipamerkan di galeri taman budaya di Palangka Raya.
Pihaknya pun berharap nantinya pelajaran seni ukir ornamen Kalteng dapat menjadi salah satu bagian dari pendidikan muatan lokal di sekolah yang ada di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" ini.
Sementara itu, terkait pergelaran Festival Budaya Isen Mulang setidaknya 1.500 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalteng akan ikut ambil bagian dalam upaya memenangi 21 jenis lomba kesenian dan budaya serta permainan daerah.
Pihaknya pun berharap seluruh elemen masyarakat dapat ambil bagian dalam memeriahkan dan menyukseskan acara tahunan di Kalimantan Tengah tersebut.
"Untuk persiapan terus kita maksimalkan. Rapat-tapat juga terus kita intensifkan dan progres akhirnya sudah mencapai 90 persen. Kami pun berharap peran masyarakat untuk menyukseskan acara tersebut," katanya.