10 orangutan dilepasliarkan ke Taman Nasional

id orang utan,lepasliar,taman nasional,bukit raya,Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation Nyaru Menteng

10 orangutan dilepasliarkan ke Taman Nasional

BOS Foundation Nyaru Menteng saat melepasliarkan Orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBB), kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. (Ist)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation Nyaru Menteng kembali melepasliarkan 10 orangutan di Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).

"Kesepuluh orangutan yang dilepasliarkan kali ini terdiri dari tiga jantan dan tujuh betina dalam rentang usia 13-16 tahun. Mereka dibawa dalam perjalanan menempuh jalur darat dan sungai yang memakan waktu kurang lebih 10-12 jam dari Nyaru Menteng ke titik-titik yang telah ditentukan di TNBBBR," kata CEO BOSF Nyaru Menteng, Jamartin Sihite di Palangka Raya, Selasa.

Ia mengatakan sejak pelepasliaran orangutan pertama kali yang dilaksanakan dua tahun lalu, di bulan Agustus 2016, pelepasliaran 10 orangutan itu akan menambah populasi orangutan hasil rehabilitasi yang dilepasliarkan di TNBBBR menjadi 102.

"Bulan Agustus punya makna khusus bagi kami. Bangsa Indonesia memperingati kemerdekaan setiap tanggal 17. Sementara, pelaku konservasi juga merayakan Hari Orangutan di bulan yang sama. Jadi kami ingin mendedikasikan bulan ini sebagai `bulan kebebasan dan kemerdekaan bagi orangutan`," katanya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Adib Gunawan, mengatakan, kerja konservasi adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang dan partisipasi dari semua pihak terkait.

Untuk itu, BKSDA Kalimantan Tengah terus bekerja sama dengan Balai TNBBBR, USAID LESTARI, dan Yayasan BOS untuk melepasliarkan orangutan hasil rehabilitasi

"Pelepasliaran yang kesebelas kalinya di hutan TNBBBR di Kabupaten Katingan ini akan menjadikan jumlah populasi orangutan di hutan tersebut menjadi 102, sebuah angka yang luar biasa hasil kerja keras banyak pihak selama dua tahun penuh," katanya.

Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk terlibat dalam upaya konservasi sumber daya alam. Dia menambahkan, satwa liar sebagai bagian dari sumber daya alam hayati berperan aktif dalam menjaga kualitas hutan.

"Seperti contohnya orangutan, jenis kera besar satu-satunya di Asia ini sangat penting bagi konservasi habitat. Ini sebab utama mengapa kita wajib menjaga serta melindungi hutan kita juga," katanya.

Ia pun mengajak masyarakat menyukseskan visi strategi dan rencana aksi konservasi orangutan di Kalimantan Tengah, yaitu terjaminnya keberlanjutan populasi orangutan dan habitatnya melalui kemitraan para pihak.