Ajakan Menteri Susi pada generasi muda

id menteri susi,kelautan,generasi muda,kelola laut

Ajakan Menteri Susi pada generasi muda

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti . (ANTARA/Maulana Surya)

Jakarta (Antaranews Kalteng) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan bonus demografi yang dimiliki Republik Indonesia dapat dimanfaatkan dengan cara mengajak generasi muda untuk mengelola potensi sumber daya lautan nasional.

"Jadi mau dikemanakan anak-anak muda kita? Mau diapakan surplus demografi kita? Ya ke laut. Mengelola laut, mengelola hasilnya," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, Susi juga mengimbau masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk ikut ambil bagian langsung mengelola lautan Indonesia.

Ia meminta agar tak ada lagi yang segan untuk menjadi pelaku utama perikanan, karena menurut dia, menguasai iptek sektor kelautan dan perikanan akan lebih menguntungkan dibandingkan sektor-sektor populer lainnya.

"Saya pikir sudah saatnya mendukung visi Presiden, menjadikan laut masa depan bangsa," ujar Susi.

Menurut dia, setelah menjaga laut dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, mengelola sampah dengan baik dan tidak membuangnya ke laut, dan menjalankan bisnis perikanan yang sehat, bangsa Indonesia juga perlu untuk membangun manusia-manusia kelautan dan perikanan yang terampil dan berdaya saing tinggi.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Nasution menyatakan kepada para generasi muda yang menginginkan menjadi konglomerat, maka seharusnya menekuni bidang pertanian dan menjadi petani.

"Anak muda kalau mau jadi konglomerat, jadilah milenial," kata Amran Sulaiman dalam acara Peluncuran Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian Modern Mendukung Revolusi Industri 4.0 di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong, Tangsel, Banten, Jumat.

Menurut Amran, dari sekitar 10 konglomerat yang ada di Indonesia, maka sekitar delapan orang mendapatkan kekayaannya terkait dentan sektor pertanian.

Mentan juga berpendapat bahwa setelah pihaknya memberikan banyak bantuan alat, sarana dan prasarana sektor pertanian, maka saat ini semakin banyak pemudi dan pemuda yang turun ke sawah untuk mengelola lahan pertanian.

Selain itu, ujar dia, terjadi juga lonjakan minat dari generasi muda untuk belajar dan menekuni sektor pertanian, yang ditandai dengan meningkatnya mereka yang ingin belajar di lembaga pendidikan pertanian.

Mentan juga mengatakan teknologi berupa alat dan mesin pertanian yang modern menjadi salah satu kunci untuk menggaet generasi muda tertarik terjun ke sawah dan menjadi petani.

"Strateginya adalah menggunakan teknologi modern. Kalau masih manual, pemuda tidak akan tertarik, tapi karena kita menggunakan teknologi modern, mereka tertarik," katanya.