Diskusi dan Pertunjukan teater 'Saran Sungei'

id Pertunjukan teater Saran Sungei,Komunitas Teater Kota Palangka Raya ,Narai Kabar Sungei Itah

Diskusi dan Pertunjukan teater 'Saran Sungei'

Salah satu pertunjukan teater Saran Sungei yang dilaksanakan di kawasan pinggir Sungai Kahayan, tepatnya di bawah kolong Jembatan Kahayan Jalan Kapten Piere Tendean. (Foto Komunitas Teater Kota Palangka Raya).

Palangka Raya (ANTARA) - Komunitas Teater Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan diskusi dan pertunjukan teater di kawasan pinggir Sungai Kahayan, tepatnya di bawah kolong Jembatan Kahayan Jalan Kapten Piere Tendean Kecamatan Pahandut.

Pementasan teater tersebut dalam memperingati Hari Bumi Sedunia tahun 2019 beberapa waktu lalu, dengan menghadiri pembicara dari Pemerhati Lingkungan Esau A Tambang dilanjutkan Seniman Abdi Rahmat yang dimoderatori Arif Rosidhin saat sesi diskusi ‘Narai Kabar Sungei Itah’ (apa kabar sungai kita).

Esau A Tambang mempertanyakan kembali kondisi sungai di Kalimantan, khususnya di Palangka Raya. Bahwa masih banyak manfaat sungai, salah satunya sebagai inspirasi dalam seniman-seniman membuat karya, serta pergeseran cara pandang masyarakat tentang sungai di masa sekarang. 

Sungai Kahayan sudah menjadi denyut nafas perekonomian masyarakat setempat, khususnya yang berada di sepanjang pinggiran sungai atau yang lebih dikenal dengan Desa Pahandut. 

Beragam aktivitas ekonomi dilaksanakan di pinggir sungai mulai dari menjajakan barang dagangan di sekitaran tepi sungai, berbudidaya ikan keramba, membawa hasil dagang menggunakan kapal niaga, hingga ekowisata susur sungai Kahayan.

Diskusi ditutup oleh Ari Prasetyo dengan ajakan dan tantangan kepada kaum milenial, agar lebih peduli terhadap sekitar dan lingkungan, tidak hanya peduli pada suatu hal ketika sudah viral saja.

Tim Produksi Saran Sungei Asra’i Iqra Thaha mengatakan, selain memperingati hari Bumi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memanfaatkan ruang-ruang publik yang ada di 'Kota Cantik' Palangka Raya. 

"Selain itu, sebagai tempat kita berkarya dan menyuarakan apa yang perlu kita suarakan, bahkan di kolong jembatan sekalipun," ungkapnya.

Selanjutnya, pertunjukan kolong Jembatan menghadirkan sebuah karya pertunjukan eksploratif dari Komunitas Teater Palangka Raya. 
Salah satu pertunjukan teater Saran Sungei yang dilaksanakan di kawasan pinggir Sungai Kahayan, tepatnya di bawah kolong Jembatan Kahayan Jalan Kapten Piere Tendean. (Foto Komunitas Teater Kota Palangka Raya).


Dimana pertunjukan yang menggabungkan antara puisi, musik, teater, multimedia dan live painting perfomance disuguhkan dalam satu karya kolaboratif yang masing-masing pribadi mengekplorasi serta saling merespon satu sama lain. 

Diawali dengan pembacaan puisi oleh Poppy Indira Oktaviani, direspon langsung oleh Zulfikar Muhammad Nugroho, dengan live loopping music dengan bermediumkan alat musik khas Kalteng, yaitu kacapi, garantung, dan suling balawung, serta karya Multimedia oleh Vera Dwi Safitri yang ditayangkan menggunakan proyektor langsung ke bagian atas kolong Jembatan Kahayan. Di sisi panggung yang lain, Zein Alitamara menggoreskan warna-warna pada kanvas putih merespon dengan live painting performance. 

Dan pada sisi belakang panggung yang berbatasan dengan sungai, Abdul Khafizd Amrullah merespon pertunjukan dengan gerak, menggunakan make up putih dan mengeksplorasi simbol-simbol tubuh sebagai manifestasi segala bentuk kegelisahan sungai.

Pada kegiatan teater dan diskusi ini, diharapkan semoga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya para kaum muda tentang pentingnya diskusi publik dalam setiap pertunjukan, sehingga terbangun jiwa kritis, logis, dan kejujuran dalam diri seniman di Kota Palangka Raya. 

"Kegiatan ini dapat terlakasana tentu atas bantuan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dan harapannya kegiatan ini dapat berdampak positif terhadap kepedulian kita kepada sungai dan juga gairah kita semua dalam berkarya dan berkesenian di Kota Palangka Raya," demikian Pimpinan Produksi Saran Sungei Lusy Oklivtita.
Salah satu pertunjukan teater Saran Sungei yang dilaksanakan di kawasan pinggir Sungai Kahayan, tepatnya di bawah kolong Jembatan Kahayan Jalan Kapten Piere Tendean. (Foto Komunitas Teater Kota Palangka Raya).



(Penulis: Anggota Komunitas Teater Palangka Raya, Abdul Khafizd Amrullah)