Padang (ANTARA) - Trofi dan cenderamata pribadi milik bintang tenis Jerman Boris Becker akan dilelang secara daring (online) mulai Senin oleh perusahaan Inggris Wyles Hardy untuk membayar sebagian utang sang juara yang bangkrut.
Dikutip dari AFP, Senin, juara termuda dalam sejarah Wimbledon, yang meraih gelar pertama dari tiga gelar pada usia baru 17 tahun, melelang 82 jenis barang, termasuk medali, piala, jam tangan dan foto.
Penjualan akan berakhir pada 11 Juli, kata Wyles Hardy dalam lamannya.
Beberapa trofi yang ditawarkan termasuk replika Challenge Cup yang dianugerahkan kepada Becker menyusul salah satu kemenangan di Wimbledon, dan replika berukuran tigaperempat Renshaw Cup yang diberikan setelah ia menjadi juara tunggal Grand Slam termuda.
Medali finalis Wimbledon dari 1990, ketika ia dikalahkan oleh petenis Swedia Stefan Edberg, dan replika piala perak AS Open yang dibuat oleh pembuat perhiasan Tiffany atas kemenangannya pada 1989 atas Ivan Lendl, juga akan termasuk yang dijual.
Mantan petenis berusia 51 tahun yang banyak hutang itu dinyatakan bangkrut pada 2017.
Pada Juni 2018, ia mengklaim mendapat status diplomatik dan karenanya memiliki kekebalan, sehingga menghentikan penjualan trofi dan suvenir pribadi pada saat-saat terakhir.
Mantan petenis nomor satu dunia itu mengklaim bahwa ia ditunjuk oleh Presiden Republik Afrika Tengah sebagai "atase" olahraga, budaya dan kemanusiaan bagi Uni Eropa.
Namun Menteri Luar Negeri Afrika Tengah menjawab bahwa paspor yang dicap oleh Becker itu palsu, berasal dari "paspor kosong yang dicuri tahun 2014".
Tawaran sangat substansial
Becker akhirnya mengakhiri episode ganjil itu pada Desember dengan melepaskan hak imunitasnya di pengadilan London yang khusus untuk kasus-kasus kepailitan, yang membawa rumah lelang itu mengembalikan trofi-trofi tersebut ke pasar.
Upaya pertama "menarik tawaran-tawaran yang sangat besar," kata Mark Ford, salah satu dari tiga wali kebangkrutan Becker, dalam satu pernyataan.
Akan tetapi, penjualan itu tidak akan cukup untuk menutup utang yang nilainya jutaan pound itu.
Becker sudah mengalami masalah hukum dengan pengadilan di Spanyol atas utang yang belum dibayar untuk pengerjaan villanya di Mallorca.
Pastor yang menikahkannya pada 2009 juga membawanya ke pengadilan di Swiss dan pengadilan Jerman pada 2002 memberinya dua tahun penangguhan hukuman dan denda sebesar 500.000 euro (570.000 dolar) atas 1,7 juta euro pajak yang belum dibayar.
Juara enam kali Grand Slam, yang dijuluki "Boom Boom" Becker untuk servisnya yang sangat kencang, memenangi 49 gelar dan lebih dari 20 juta euro hadiah uang selama karirnya.
Ia sekarang fokus pada aktivitas tenisnya, terutama menjadi komentator, saat ia berusaha memanfaatkan ketenarannya untuk menghapus utang-utangnya.