Jakarta (ANTARA) - Penyedia layanan dompet digital OVO dikabarkan sudah berstatus unicorn sejak beberapa bulan belakangan.
Firma analisis perusahaan, CB Insight, yang juga membuat daftar unicorn dunia, dalam situs mereka menulis valuasi OVO senilai 2,9 miliar dolar atau sekitar Rp41 triliun.
Situs CB Insight mencatat valuasi OVO sebesar itu sejak 14 Maret 2019.
OVO belum merespons untuk mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
Jika benar OVO memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar, mereka menjadi perusahaan rintisan kelima yang menyandang status unicorn di Indonesia.
Tiga perusahaan Indonesia saat ini sudah berstatus unicorn, yaitu Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia, sementara Gojek sudah naik satu tingkat lebih tinggi, menjadi decacorn.
Berita Terkait
Honda merilis sepeda motor Unicorn di Nigeria
Senin, 13 Februari 2023 8:49 Wib
Kopi Kenangan sabet status 'Unicorn' setelah peroleh pendanaan Seri C
Selasa, 28 Desember 2021 11:42 Wib
Erick Thohir siapkan pendanaan bagi startup dan unicorn karya anak bangsa
Sabtu, 23 Oktober 2021 11:58 Wib
Ini 'unicorn' otomotif pertama di Asia Tenggara
Jumat, 18 Juni 2021 13:46 Wib
Menristek harap ada tiga 'unicorn' hadir tahun 2020
Sabtu, 22 Februari 2020 16:39 Wib
Tiga unicorn baru jadi target Kominfo pada 2024
Senin, 10 Februari 2020 15:20 Wib
OVO jadi Unicorn, Luhut minta berkontribusi lebih bagi bangsa
Minggu, 13 Oktober 2019 9:12 Wib
'Unicorn' di Indonesia dinilai sama seperti koperasi
Minggu, 18 Agustus 2019 17:11 Wib