Peserta CPNS Kotim terkendala karena tidak teliti
Sampit (ANTARA) - Kebijakan panitia seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berhasil mencegah penumpukan antrean peserta yang hendak mengambil kartu ujian, namun ada sebagian peserta yang terkendala.
"Tadi saya lupa membawa ijazah dan transkrip nilai yang asli. Makanya ini minta segera dikirimkan ke Sampit," kata Rere, salah satu peserta di Sampit, Senin.
Peserta asal Palangka Raya itu tampak sibuk menelepon keluarganya di rumah. Dia kemudian menelepon jasa travel pengiriman untuk membawakan ijazah, transkrip nilai dan berkas lain miliknya yang tertinggal saat dia berangkat mengambil kartu ujian ke Sampit.
Perempuan berambut panjang ini mengaku sengaja mendaftar seleksi CPNS di Kotawaringin Timur karena menilai peluangnya lebih besar dibanding di daerah asalnya. Menurutnya, peluang formasi tenaga kesehatan yang dilamarnya cukup besar.
Dia mengakui lalai karena tidak membaca secara teliti pengumuman tentang syarat pengambilan kartu ujian. Akhirnya dia kerepotan sendiri karena harus menunggu kiriman ijazah dan transkrip nilai asli agar bisa mengambil kartu ujian.
"Salah saya juga sih, padahal ada pengumuman lengkapnya di website BKD. Untungnya tadi masih diberi waktu sampai ijazah dan transkrip nilai saya tiba," katanya.
Waktu pengambilan kartu ujian CPNS Kotawaringin Timur dilaksanakan selama empat hari mulai 13 hingga 16 Januari atau Senin hingga Kamis. Peserta bisa mengambil kartu ujian di gedung CAT di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Peserta yang mengambil sendiri kartu ujian harus menunjukkan KTP atau surat keterangan perekaman KTP elektronik, ijazah asli, transkrip nilai asli dan menyerahkan lembar kartu pendaftaran SSCN 2019.
Sementara itu bagi pengambilan kartu ujian yang diwakilkan kepada orang lain juga harus menyiapkan persyaratan yang sama. Selain itu, warga yang mewakil mengambil kartu harus menyerahkan surat kuasa bermaterai 6000 dan fotokopi KTP sebagai bukti bagi panitia.
Berdasarkan pengumuman panitia, jumlah peserta yang berhak mengambil kartu ujian sebanyak 2.492 peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi administrasi.
Pantauan di lokasi pengambilan kartu ujian, antrean tidak terlalu banyak sehingga kegiatan berjalan lancar. Kondisi ini karena panitia mengatur jadwal pengambilan kartu ujian dengan mengelompokkan peserta berdasarkan bidang formasi dan huruf awal nama masing-masing peserta.
Baca juga: DPRD Kotim dukung pemkab fokus tingkatkan SDM
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Wignyo Susanto mengatakan, sebagian peserta terkendala akibat tidak teliti. Bahkan saat seleksi administrasi, banyak yang mengirim berkas tidak lengkap atau tidak sesuai yang telah ditetapkan panitia.
"Sebagian kendala itu karena peserta tidak teliti, padahal pengumuman sudah sampaikan secara terbuka sejak jauh-jauh hari," kata Wignyo.
Untuk melaksanakan pembagian kartu ujian, 20 petugas disiagakan melayani peserta. Setiap hari diperkirakan ada sekitar 620 peserta yang mengambil kartu ujian.
Wignyo menyebutkan, sekitar 25 persen peserta berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa seperti Bandung, hingga daerah di Sulawesi. Namun Wignyo menegaskan bahwa peserta dari daerah ini akan menjadi prioritas.
"Untuk tanggal pelaksanaan tes, kami masih menunggu informasi dari Panselnas karena kami di daerah hanya penyelenggara. Nanti soal ujian dibawa langsung oleh BKN dalam server yang bersegel. Hasil ujian juga bisa langsung terlihat karena ini demi transparansi," demikian Wignyo.
Baca juga: Alokasi dana kelurahan di Kotim naik signifikan
Baca juga: Pemkab Kotim janji tingkatkan pembinaan olahraga
"Tadi saya lupa membawa ijazah dan transkrip nilai yang asli. Makanya ini minta segera dikirimkan ke Sampit," kata Rere, salah satu peserta di Sampit, Senin.
Peserta asal Palangka Raya itu tampak sibuk menelepon keluarganya di rumah. Dia kemudian menelepon jasa travel pengiriman untuk membawakan ijazah, transkrip nilai dan berkas lain miliknya yang tertinggal saat dia berangkat mengambil kartu ujian ke Sampit.
Perempuan berambut panjang ini mengaku sengaja mendaftar seleksi CPNS di Kotawaringin Timur karena menilai peluangnya lebih besar dibanding di daerah asalnya. Menurutnya, peluang formasi tenaga kesehatan yang dilamarnya cukup besar.
Dia mengakui lalai karena tidak membaca secara teliti pengumuman tentang syarat pengambilan kartu ujian. Akhirnya dia kerepotan sendiri karena harus menunggu kiriman ijazah dan transkrip nilai asli agar bisa mengambil kartu ujian.
"Salah saya juga sih, padahal ada pengumuman lengkapnya di website BKD. Untungnya tadi masih diberi waktu sampai ijazah dan transkrip nilai saya tiba," katanya.
Waktu pengambilan kartu ujian CPNS Kotawaringin Timur dilaksanakan selama empat hari mulai 13 hingga 16 Januari atau Senin hingga Kamis. Peserta bisa mengambil kartu ujian di gedung CAT di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Peserta yang mengambil sendiri kartu ujian harus menunjukkan KTP atau surat keterangan perekaman KTP elektronik, ijazah asli, transkrip nilai asli dan menyerahkan lembar kartu pendaftaran SSCN 2019.
Sementara itu bagi pengambilan kartu ujian yang diwakilkan kepada orang lain juga harus menyiapkan persyaratan yang sama. Selain itu, warga yang mewakil mengambil kartu harus menyerahkan surat kuasa bermaterai 6000 dan fotokopi KTP sebagai bukti bagi panitia.
Berdasarkan pengumuman panitia, jumlah peserta yang berhak mengambil kartu ujian sebanyak 2.492 peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi administrasi.
Pantauan di lokasi pengambilan kartu ujian, antrean tidak terlalu banyak sehingga kegiatan berjalan lancar. Kondisi ini karena panitia mengatur jadwal pengambilan kartu ujian dengan mengelompokkan peserta berdasarkan bidang formasi dan huruf awal nama masing-masing peserta.
Baca juga: DPRD Kotim dukung pemkab fokus tingkatkan SDM
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Wignyo Susanto mengatakan, sebagian peserta terkendala akibat tidak teliti. Bahkan saat seleksi administrasi, banyak yang mengirim berkas tidak lengkap atau tidak sesuai yang telah ditetapkan panitia.
"Sebagian kendala itu karena peserta tidak teliti, padahal pengumuman sudah sampaikan secara terbuka sejak jauh-jauh hari," kata Wignyo.
Untuk melaksanakan pembagian kartu ujian, 20 petugas disiagakan melayani peserta. Setiap hari diperkirakan ada sekitar 620 peserta yang mengambil kartu ujian.
Wignyo menyebutkan, sekitar 25 persen peserta berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa seperti Bandung, hingga daerah di Sulawesi. Namun Wignyo menegaskan bahwa peserta dari daerah ini akan menjadi prioritas.
"Untuk tanggal pelaksanaan tes, kami masih menunggu informasi dari Panselnas karena kami di daerah hanya penyelenggara. Nanti soal ujian dibawa langsung oleh BKN dalam server yang bersegel. Hasil ujian juga bisa langsung terlihat karena ini demi transparansi," demikian Wignyo.
Baca juga: Alokasi dana kelurahan di Kotim naik signifikan
Baca juga: Pemkab Kotim janji tingkatkan pembinaan olahraga