Palangka Raya (ANTARA) - Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Wahyu Jayadi (29) mengaku tertolong program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat anaknya terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Wahyu di Palangka Raya, Senin menuturkan bahwa Rifqi mengalami gejala lemas dan demam tinggi selama tiga hari sehingga membawa putranya langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara.
“Di hari Sabtu anak saya Muhammad Rifqi Ramadhan (5) semakin gelisah, saat di cek ternyata suhunya sudah mencapai di angka 40 derajat celsius,” kata Wahyu saat menceritakan kejadian yang dialami anaknya.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa perubahan cuaca ekstrem dirasa jadi penyebab sang anak jatuh sakit.
Menurutnya, perubahan cuaca tersebut mempengaruhi imunitas tubuh sang anak di tengah aktivitasnya sehari-hari, kemudian diperparah dengan air hujan yang lama menggenang jadi habitat ideal nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
“Saat ini kondisi anak saya sudah mulai membaik, sudah bisa bangun dan makan sambil diupayakan agar trombositnya normal kembali oleh dokter,” kata Wahyu.
Baca juga: Duta Muda BPJS Kesehatan komitmen sebarkan informasi program JKN
Wahyu mengungkapkan bahwa selain terdaftar aktif sebagai peserta Program JKN, ia juga aktif dalam mengelola kepesertaan Program JKN para pegawai di instansinya. Pengalaman tersebut menyadarkan betapa pentingnya Program JKN dalam melindungi kesehatan para pegawai beserta keluarganya.
“Dulu saya pikir JKN itu hanya soal iuran tiap bulan, tapi setelah sering membantu rekan-rekan pegawai lain mengurus kepesertaan dan layanan kesehatan mereka sekeluarga, saya melihat sendiri bagaimana program ini bisa sangat membantu ketika pegawai maupun salah satu anggota keluarganya jatuh sakit,” tegas Wahyu.
Wahyu juga menyampaikan harapannya agar Program JKN dapat terus berjalan dan memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama dalam menghadapi kondisi sakit yang datang secara tak terduga seperti yang dialami anaknya.
“Semua biaya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga kita hanya tinggal memanfaatkannya kapan saja dan tentunya harus sesuai prosedur yang ada. Dengan memiliki kepesertaan Program JKN kita akan lebih tenang dalam menghadapi kondisi seperti yang saya alami ini,” kata Wahyu.
Baca juga: Pemkab Barito Utara - Deputi Wilayah VIII BPJS Kesehatan perkuat sinergi JKN
Baca juga: Kepedulian CV Kancip Mas pada program JKN antar jadi badan usaha terbaik nasional
Baca juga: Kemenkeu-Kemenkes saksikan langsung layanan kesehatan di Palangka Raya
