Sorong (ANTARA) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,8 skala Richter di laut Seram Timur Maluku, Minggu pukul 08.00 WIT dirasakan hingga kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Ellya warga jalan baru Kota Sorong mengatakan bahwa dirinya bersama keluarga merasakan guncang gempa bumi tersebut, namun tidak kuat dan hanya sekitar 10 detik.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan oleh Alen warga Aimas Kabupaten Sorong bahwa merasakan guncang gempa bumi tersebut, namun tidak kuat.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,1 di Timur Laut Papua Barat tidak berpotensi tsunami
Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG Sorong, menyebutkan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=5,6.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.37 Lintang Selatan dan 131.49 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 97 km arah Barat Daya Kota Fakfak, Papua Barat pada kedalaman 16 km.
BMKG menjelaskan bahwa jenis dan mekanisme gempa bumi
dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan aktifitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal fault). Dampak Gempa bumi ini, guncangan gempa dirasakan di daerah Bula, III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu Sorong, II-III MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.