Persiapkan diri Anda untuk berbagai perubahan kondisi kulit selama kehamilan. Saat hormon Anda berfluktuasi, kulit juga mengalami masa transisi naik dan turun.
Berikut perubahan yang terjadi menurut ahli dermatologi dari Sanova Dermatology di Austin, Texas, Amerika Serikat, Ted Lain, seperti dilansir Real Simple:
Baca juga: Amankah berhubungan intim di kolam renang?
Baca juga: Perempuan bisa hamil saat berenang di kolam renang tapi ada syaratnya
Trimester pertama
Menurut Lain, rendahnya kadar estrogen dan progesteron pada trimester pertama seringkali membuat kelenjar minyak bekerja ekstra.
Akibatnya, wajah cenderung memerah dan berjerawat.
Ada juga potensi mengalami "topeng kehamilan" atau disebut melasma atau chloasma. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap berpigmen di berbagai bagian wajah, terutama dahi dan pipi.
“Ketika kadar estrogen meningkat, kandungan pigmen di kulit juga meningkat, menyebabkan bercak-bercak gelap terlihat selama kehamilan. Sayangnya ini sangat sulit dicegah dan sulit pudar bahkan setelah bayinya lahir,” kata Lain.
Tapi jangan khawatir, ada cara untuk membantu mengimbangi efek negatifnya. Paparan sinar matahari meningkatkan kemungkinan bintik-bintik gelap ini, jadi pakailah tabir surya setiap kali Anda berencana pergi keluar rumah.
Kulit Anda mungkin lebih sensitif dari biasanya dan ingin menaikkan tingkat SPF. Anda bisa menambahkan pelembap yang mengandung vitamin E dan asam alfa-hidroksi, yang membantu mencegah pigmentasi dengan merangsang proses pelepasan alami kulit.
Untuk mengatasi jerawat, Lain merekomendasikan produk OTC topikal yang mengandung benzoil peroksida atau asam glikolat. Sebaiknya hindari segala astringen obat jerawat karena berbahaya bagi wanita hamil.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat topikal atau oral selama kehamilan atau saat menyusui.
Baca juga: Hal yang sebaiknya tidak diperbincangkan dengan ibu hamil
Baca juga: "Hamil berdua", cara suami dukung istri selama mengandung
Baca juga: Kenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan
Trimester kedua dan ketiga
Pada tahap ini kadar estrogen dan progesteron Anda meningkat, seperti halnya aliran darah, yang mengarah pada pembentukan pembuluh-pembuluh darah kecil di kulit.
Lain mengatakan, kondisi ini dapat berefek positif untuk kulit, meningkatkan hidrasi.
Namun, sebaiknya hindari produk apa pun dengan retinol atau tretinoin, serta hidrokuinon karena bisa berisiko menyebabkan bayi Anda cacat lahir.
Lain juga menyarankan untuk menghindari minyak esensial, karena bisa mengiritasi kulit yang terganggu.
Namun, Anda tetap bisa menggunakan pembersih dan pelembap bebas minyak untuk menghindari wajah yang terlalu mengkilap, dan tentu saja, SPF padat.
Usai melahirkan
Usai melahirkan, Anda dapat menggunakan produk-produk pencerah yang mengandung licorice, vitamin C atau retinol untuk membantu pigmentasi.
Jika bintik-bintik melasma Anda ada setelah beberapa bulan, tanyakan dokter kulit Anda untuk mendapatkan resep krim yang lebih tepat.
Berikut perubahan yang terjadi menurut ahli dermatologi dari Sanova Dermatology di Austin, Texas, Amerika Serikat, Ted Lain, seperti dilansir Real Simple:
Baca juga: Amankah berhubungan intim di kolam renang?
Baca juga: Perempuan bisa hamil saat berenang di kolam renang tapi ada syaratnya
Trimester pertama
Menurut Lain, rendahnya kadar estrogen dan progesteron pada trimester pertama seringkali membuat kelenjar minyak bekerja ekstra.
Akibatnya, wajah cenderung memerah dan berjerawat.
Ada juga potensi mengalami "topeng kehamilan" atau disebut melasma atau chloasma. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap berpigmen di berbagai bagian wajah, terutama dahi dan pipi.
“Ketika kadar estrogen meningkat, kandungan pigmen di kulit juga meningkat, menyebabkan bercak-bercak gelap terlihat selama kehamilan. Sayangnya ini sangat sulit dicegah dan sulit pudar bahkan setelah bayinya lahir,” kata Lain.
Tapi jangan khawatir, ada cara untuk membantu mengimbangi efek negatifnya. Paparan sinar matahari meningkatkan kemungkinan bintik-bintik gelap ini, jadi pakailah tabir surya setiap kali Anda berencana pergi keluar rumah.
Kulit Anda mungkin lebih sensitif dari biasanya dan ingin menaikkan tingkat SPF. Anda bisa menambahkan pelembap yang mengandung vitamin E dan asam alfa-hidroksi, yang membantu mencegah pigmentasi dengan merangsang proses pelepasan alami kulit.
Untuk mengatasi jerawat, Lain merekomendasikan produk OTC topikal yang mengandung benzoil peroksida atau asam glikolat. Sebaiknya hindari segala astringen obat jerawat karena berbahaya bagi wanita hamil.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat topikal atau oral selama kehamilan atau saat menyusui.
Baca juga: Hal yang sebaiknya tidak diperbincangkan dengan ibu hamil
Baca juga: "Hamil berdua", cara suami dukung istri selama mengandung
Baca juga: Kenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan
Trimester kedua dan ketiga
Pada tahap ini kadar estrogen dan progesteron Anda meningkat, seperti halnya aliran darah, yang mengarah pada pembentukan pembuluh-pembuluh darah kecil di kulit.
Lain mengatakan, kondisi ini dapat berefek positif untuk kulit, meningkatkan hidrasi.
Namun, sebaiknya hindari produk apa pun dengan retinol atau tretinoin, serta hidrokuinon karena bisa berisiko menyebabkan bayi Anda cacat lahir.
Lain juga menyarankan untuk menghindari minyak esensial, karena bisa mengiritasi kulit yang terganggu.
Namun, Anda tetap bisa menggunakan pembersih dan pelembap bebas minyak untuk menghindari wajah yang terlalu mengkilap, dan tentu saja, SPF padat.
Usai melahirkan
Usai melahirkan, Anda dapat menggunakan produk-produk pencerah yang mengandung licorice, vitamin C atau retinol untuk membantu pigmentasi.
Jika bintik-bintik melasma Anda ada setelah beberapa bulan, tanyakan dokter kulit Anda untuk mendapatkan resep krim yang lebih tepat.