Tips penyesuaian diri anak jalani sekolah daring dari rumah

id sekolah di rumah,belajar dari rumah,Tips penyesuaian diri anak jalani sekolah daring dari rumah,corona,covid 19

Tips penyesuaian diri anak jalani sekolah daring dari rumah

Ilustrasi seorang anak usia sekolah sedang melakukan metode belajar daring. (shuterstock)

Jakarta (ANTARA) - Dalam hitungan bulan, pandemi virus corona COVID-19 telah mengubah kehidupan milyaran anak di dunia. Dari 130 negara yang menutup sekolahnya, total sekitar 1.2 milyar anak kini harus bersekolah dari rumah.

Pemerintah pun telah memperpanjang kondisi tanggap darurat di wilayah Jakarta, hingga 19 April. Otomatis, anak-anak harus kembali menerapkan metode belajar daring sebagai alternatif kegiatan pembelajaran.

Dalam menjalani belajar daring, penting bagi orang tua untuk mendampingi anak dalam menyesuaikan diri, juga untuk menjaga semangat mereka supaya mereka dapat belajar secara optimal. Berikut beberapa tips untuk penyesuaian diri anak selama jalani metode belajar di rumah saja, dikutip dari laman Unicef.

Baca juga: Penambahan libur sekolah harus tetap dioptimalkan untuk pembelajaran

1. Jelaskan mengenai situasi jarak sosial kepada anak Anda.
Supaya anak bisa lebih mengerti, jelaskanlah secara singkat mengenai jarak sosial, bahwa hal ini perlu diterapkan sebagai salah satu cara kita untuk memperlambat penyebaran virus corona.

2. Buat jadwal keseharian
Bangunlah di pagi hari dan jalani rutinitas seperti waktu yang biasanya

3. Siapkan tempat khusus belajar
Siapkanlah meja atau tempat khusus di bagian rumah yang tidak berisik, supaya konsentrasi belajar anak tidak terganggu.

4. Perlakukan seperti sekolah sungguhan
Disiplinlah terkait pekerjaan rumah dan daftar kehadiran. Perlakukanlah sekolah daring seperti sekolah sungguhan, meskipun kegiatan belajar dilakukan di rumah saja.

Baca juga: Cegah penyebaran corona, libur sekolah di Bartim diperpanjang

5. Sempatkan berolahraga
Lakukanlah olahraga walau berada di rumah saja. Olahraga ringan terbukti dapat lebih menyegarkan otak anak yang jenuh.

6. Berikan waktu untuk berkomunikasi dengan teman.
Walau tidak bisa bertemu langsung, Anda bisa berikan anak waktu untuk berkomunikasi dengan teman-temannya melalui jaringan telepon atau video call.

7. Berkomunikasi dengan anak terkait perasaan mereka
Tanyakan keadaan dan perasaan anak Anda secara langsung, kemudian jika ada hal yang membuat tidak nyaman, anda dapat memikirkan solusinya bersama.

Baca juga: Nadalsyah perpanjang proses belajar mengajar di rumah

Baca juga: Pemkot Palangka Raya siap laksanakan kebijakan Pusat terkait peniadaan UN

Baca juga: Legislator Gumas nilai peniadaan UN sudah tepat