Sebuah rumah di Sukamara ludes terbakar saat ditinggalkan penghuninya

id Rumah terbakar, sukamara, desa sungai damar, pantai lunci

Sebuah rumah di Sukamara ludes terbakar saat ditinggalkan penghuninya

Sebuah rumah warga di Desa Sungai Damar, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara ludes terbakar, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Jumat, (8/5/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Sukamara (ANTARA) - Salah satu rumah warga di Desa Sungai Damar Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah hangus terbakar diduga akibat sambaran petir dan diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB saat semua orang sedang terlelap tidur.

“Saat itu kondisi di Desa Sungai Damar sangat sepi, warga mendengar suara dentuman diduga seperti sambaran petir, mengingat cuaca sedang mendung dan gerimis. Penasaran, warga pun keluar dan ternyata salah satu rumah warga sudah terbakar dilahap api,” kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sukamara, Riyandi, Jumat.

Menurutnya, api dengan sangat cepat membesar disebabkan seluruh bangunan terbuat dari kayu. Warga pun berupaya memadamkannya dengan alat seadanya. Namun, karena saat itu angin sangat kencang, sehingga api dengan cepat membesar dan menghanguskan bangunan tersebut.

“Diketahui, bahwa rumah tersebut milik Riduansyah (55), tepatnya di RT 5 dan posisi bangunannya berada jauh dari tetangga sekitarnya, sehingga tidak merembet ke bangunan lainnya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, saat kebakaran rumah tersebut dalam kondisi kosong, karena Riduansyah sedang menginap di rumah anaknya di RT 4 Desa Sungai Damar. Riduansyah memiliki dua orang anak bernama Wanrianto (20) dan Aldianti (17).

Kerugian yang diakibatkan, diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, beberapa benda yang ikut terbakar yakni, uang Rp5 juta, padi 250 gantang, mesin genset, lemari kayu dua unit dan lemari kaca empat unit, surat berharga, emas 15 gram dan lainnya.

Lebih lanjut dikatakannya, saat kejadian tersebut pihaknya langsung menurunkan tim, guna melaksanakan penilaian dampak dari kejadian tersebut dan menentukan langkah awal untuk membantu korban.

“Kami langsung turunkan tim dari Relawan PMI yang berada di Desa Sei Cabang Barat, mengingat posisinya sangat dekat dari TKP, guna melakukan pendataan, sekaligus memberikan bantuan seperlunya kepada korban saat itu,” tegasnya.