FA tuntut FIFA terkait larangan transfer Chelsea
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah menuntut FIFA ke pengadilan terkait larangan transfer Chelsea dan kasus mereka akan disidangkan bulan depan, menurut laporan Skysports pada Rabu (13/5).
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akan mempertimbangkan keberatan yang diajukan FA terhadap proses disiplin FIFA dalam persidangan pada 26 Juni nanti.
Pada Februari tahun lalu, Chelsea dan FA mendapatkan sanksi karena melanggar aturan terkait transfer internasional dan pendaftaran pemain di bawah usia 18 tahun.
Larangan dan denda Chelsea dikurangi setelah melakukan banding ke pengadilan tertinggi olahraga. FA diketahui telah melanggar peraturan soal aktivitas transfer anak di bawah umur dan mendapatkan denda yang nilainya kemudian dikurangi menjadi 350.000 franc Swiss (sekitar Rp5,27 miliar) usai banding.
FA juga diberikan waktu enam bulan "untuk mengatasi situasi mengenai transfer internasional dan pendaftaran anak di bawah umur dalam sepak bola."
Asosiasi tersebut mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut dan akan "terus bekerja dengan FIFA serta Chelsea secara konstruktif untuk mengatasi masalah yang diangkat dalam kasus ini."
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akan mempertimbangkan keberatan yang diajukan FA terhadap proses disiplin FIFA dalam persidangan pada 26 Juni nanti.
Pada Februari tahun lalu, Chelsea dan FA mendapatkan sanksi karena melanggar aturan terkait transfer internasional dan pendaftaran pemain di bawah usia 18 tahun.
Larangan dan denda Chelsea dikurangi setelah melakukan banding ke pengadilan tertinggi olahraga. FA diketahui telah melanggar peraturan soal aktivitas transfer anak di bawah umur dan mendapatkan denda yang nilainya kemudian dikurangi menjadi 350.000 franc Swiss (sekitar Rp5,27 miliar) usai banding.
FA juga diberikan waktu enam bulan "untuk mengatasi situasi mengenai transfer internasional dan pendaftaran anak di bawah umur dalam sepak bola."
Asosiasi tersebut mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut dan akan "terus bekerja dengan FIFA serta Chelsea secara konstruktif untuk mengatasi masalah yang diangkat dalam kasus ini."