Liga Jerman tidak memberi sanksi pada pemain yang langgar panduan jaga jarak
Jakarta (ANTARA) - Operator Liga Jerman (DFL) mengatakan pihaknya tidak akan menghukum pemain-pemain yang melanggar panduan menjaga jarak saat merayakan gol.
Pada pertandingan lanjutan Liga Jerman yang dimainkan pada Sabtu (16/5), bek Hertha Berlin Dedryck Boyata mencium pipi rekan setimnya Marko Grujic untuk merayakan gol bunuh diri yang dilakukan pemain Hoffenheim Kevin Akpoguma.
Semua pihak yang terlibat dalam pertandingan harus mengikuti panduan keselamatan dan kesehatan terkait pandemi COVID-19, salah satu isinya adalah mereka harus menjaga jarak satu sama lain. Namun dengan pernyataan DFL, Boyata terlihat akan aman dari sanksi.
"Perihal perayaan-perayaan gol, (menjaga jarak) merupakan anjuran dalam panduan ini, oleh karena itu tidak ada sanksi," kata juru bicara DFL seperti dinyatakan dalam laman resmi DFL.
Baca juga: Gladbach bekap Frankfurt demi naik ke tiga besar
Baca juga: Sejumlah penyesuaian mewarnai dilanjutkannya Liga Jerman
Pelatih Hertha Berlin Bruno Labbadia juga membela tindakan pemain asuhannya tersebut.
"Saya harap orang-orang di luar sana memahaminya. Itu hanya merupakan rekomendasi. Kami telah dites dengan hasil negatif sebanyak enam kali, sebagian besar dilakukan kemarin," tutur Labbadia.
"Emosi merupakan bagian dari (permainan) ini. Jika tidak, tidak ada gunanya memainkan pertandingan," tambahnya.
Dengan situasi para pemain tetap saling berdekatan sepanjang pertandingan, efektivitas untuk menerapkan kebijakan ketat seputar menjaga jarak saat terjadi gol di Liga Jerman telah dipertanyakan banyak pihak.
Pada kenyataannya, panduan seputar pencegahan pandemi COVID-19 bukan hanya dilanggar oleh Boyata. Penyerang Hertha Vedad Ibisevic kedapatan meludah di kotak penalti saat ia gagal memanfaatkan peluang pada babak pertama. Tindakan itu juga dilarang mengacu pada panduan baru.
Meski demikian, sebagian besar pertandingan dapat diselenggarakan dengan mematuhi panduan-panduan keselamatan yang ada.
Borussia Dortmund yang menang 4-0 atas Schalke 04 dapat dijadikan contoh, sebagaimana yang diperlihatkan Erling Haaland dan Raphael Guerreiro saat mengemas gol. Alih-alih berpelukan dengan rekan-rekan setimnya di atas lapangan, mereka tetap mampu menjaga jarak dan merayakan gol dengan melakukan "tos siku."
Pada pertandingan lanjutan Liga Jerman yang dimainkan pada Sabtu (16/5), bek Hertha Berlin Dedryck Boyata mencium pipi rekan setimnya Marko Grujic untuk merayakan gol bunuh diri yang dilakukan pemain Hoffenheim Kevin Akpoguma.
Semua pihak yang terlibat dalam pertandingan harus mengikuti panduan keselamatan dan kesehatan terkait pandemi COVID-19, salah satu isinya adalah mereka harus menjaga jarak satu sama lain. Namun dengan pernyataan DFL, Boyata terlihat akan aman dari sanksi.
"Perihal perayaan-perayaan gol, (menjaga jarak) merupakan anjuran dalam panduan ini, oleh karena itu tidak ada sanksi," kata juru bicara DFL seperti dinyatakan dalam laman resmi DFL.
Baca juga: Gladbach bekap Frankfurt demi naik ke tiga besar
Baca juga: Sejumlah penyesuaian mewarnai dilanjutkannya Liga Jerman
Pelatih Hertha Berlin Bruno Labbadia juga membela tindakan pemain asuhannya tersebut.
"Saya harap orang-orang di luar sana memahaminya. Itu hanya merupakan rekomendasi. Kami telah dites dengan hasil negatif sebanyak enam kali, sebagian besar dilakukan kemarin," tutur Labbadia.
"Emosi merupakan bagian dari (permainan) ini. Jika tidak, tidak ada gunanya memainkan pertandingan," tambahnya.
Dengan situasi para pemain tetap saling berdekatan sepanjang pertandingan, efektivitas untuk menerapkan kebijakan ketat seputar menjaga jarak saat terjadi gol di Liga Jerman telah dipertanyakan banyak pihak.
Pada kenyataannya, panduan seputar pencegahan pandemi COVID-19 bukan hanya dilanggar oleh Boyata. Penyerang Hertha Vedad Ibisevic kedapatan meludah di kotak penalti saat ia gagal memanfaatkan peluang pada babak pertama. Tindakan itu juga dilarang mengacu pada panduan baru.
Meski demikian, sebagian besar pertandingan dapat diselenggarakan dengan mematuhi panduan-panduan keselamatan yang ada.
Borussia Dortmund yang menang 4-0 atas Schalke 04 dapat dijadikan contoh, sebagaimana yang diperlihatkan Erling Haaland dan Raphael Guerreiro saat mengemas gol. Alih-alih berpelukan dengan rekan-rekan setimnya di atas lapangan, mereka tetap mampu menjaga jarak dan merayakan gol dengan melakukan "tos siku."