Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan terjadi penambahan 1.434 pasien sembuh menjadikan 43.268 orang dinyatakan sembuh dari 84.882 total kasus positif, menurut data sampai dengan Sabtu pukul 12.00 WIB.
"Ini yang harus kita pahami, masih ada kemungkinan belum terdeteksi kasus konfirmasi positif tanpa gejala. Oleh karena itu penelusuran kontak dekat dengan kasus konfirmasi positif menjadi sesuatu yang penting," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta pada Sabtu.
Data yang dikumpulkan sejak Jumat (17/7) pukul 12.00 WIB sampai Sabtu siang ini menunjukkan terdapat penambahan 1.752 kasus baru menjadikan terdapat akumulasi 84.882 orang positif COVID-19.
Pasien meninggal bertambah 59 membuat total yang berpulang akibat penyakit itu menjadi 4.016 orang.
Sementara itu dia mengatakan bahwa sampai Sabtu ini pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap kasus suspek 37.593 orang.
Hasil tersebut didapat setelah otoritas Sabtu ini memeriksa 25.552 spesimen, membuat total spesimen yang sudah diperiksa di berbagai laboratorium di seluruh Indonesia adalah 1.201.014 spesimen.
Dia juga menegaskan seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus positif penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu, dengan rincian 464 kabupaten/kota terdampak COVID-19.
Penambahan terbesar Sabtu ini, kata Yurianto, berasal dari DKI Jakarta dengan 346 kasus baru dan 124 sembuh, Jawa Tengah 266 kasus baru dan 235 sembuh, Jawa Timur 204 kasus baru dan 555 sembuh, Sulawesi Selatan 168 kasus baru dan 81 sembuh, Sumatera Utara 147 kasus baru dan 39 sembuh serta Kalimantan Selatan 107 kasus baru dan 88 sembuh.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menunjukkan hari ini terdapat 17 provinsi melaporkan kasus di bawah sepuluh dan lima nihil kasus baru.
Provinsi dengan penambahan kasus nol adalah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.