Kasus positif COVID-19 di Sukamara melonjak

id Pemkab sukamara, sukamara, covid 19 sukamara melonjak

Kasus positif COVID-19 di Sukamara melonjak

Wakil Bupati Sukamara Ahmadi, merilis perkembangan pandemi COVID-19 di wilayah setempat, Selasa, (22/9/2020). (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Gugus Tugas Tanggap Darurat Percepatan Penanganan Bencana Pandemi COVID-19 Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah merilis perkembangan terbaru dan menjelaskan adanya penambahan 15 warga terkonfirmasi positif.

Hal itu berdasarkan laporan hasil pemerikasaan sampel swab COVID-19 dari Laboratorium Mikrobiologi klinik RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada Senin (21/9), dengan keterangan jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 118 sampel dari 130 sampel, 12 sampel masih menunggu hasil, kata Wakil Bupati Sukamara, Ahmadi, Selasa.

"Dari hasil tersebut terdapat 15 sampel dinyatakan positif COVID-19,” jelasnya.

Jumlah warga yang kontak erat dengan pasien sebanyak 64 orang dan dinyatakan suspek sebanyak tiga orang. Jumlah terkonfirmasi positif secara kumulatif hingga kini sebanyak 18 kasus dan dua diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Kronologis kasus untuk wilayah Kecamatan Sukamara dalam proses tracking tim surveilans Dinas Kesehatan Sukamara.

Kasus pasien dari Kecamatan Jelai, diketahui keluarga yang bersangkutan tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah selama kurang lebih enam bulan.

“Namun saat melakukan perjalanan kembali ke pondok pesantren di Banjarmasin, setelah dilakukan pemeriksaan tes cepat hasilnya reaktif. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab pada 17 September 2020 dan hasilnya keluar pada 21 September 2020,” ungkap Ahmadi.

Keluarnya hasil pemeriksaan dari Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, dinyatakan salah satu anggota keluarga tersebut hasilnya positif COVID-19.

Melihat kondisi Sukamara saat ini, ia menegaskan beberapa hal bagi keluarga dan masyarakat yang kontak erat dengan terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum melakukan swab, dianjurkan segera menghubungi Puskesmas Sukamara dan Dinas Kesehatan.

Kemudian bagi OTG melakukan isolasi mandiri di rumah dengan mempertimbangkan yang bersangkutan berkomitmen, melakukan isolasi mandiri dengan kapasitas rumah memadai, serta dalam pengawasan ketat tim kesehatan.

“Sekali lagi kami mengingatkan agar masyarakat meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 ini yakni jujur untuk mengatakan apa adanya, terutama bagi pelaku perjalanan,” ungkapnya.