Jakarta (ANTARA) - Bioskop Indonesia telah dibuka sejak Oktober 2020 namun jumlah penontonnya tetap tidak banyak, salah satu alasannya adalah banyak orang masih takut untuk datang.
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengatakan saat ini pemasukan bioskop rata-rata hanya 10-15 persen dibandingkan dengan keadaan normal. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi keadaan ini, di antaranya kekhawatiran, ekonomi dan film yang tayang.
"Pertama, penonton masih ragu datang karena banyak ahli dan sebagainya suka nakut-nakutin sehingga masyarakat jadi khawatir. Kedua masalah ekonomi, ekonomi sekarang kan kita tahu lagi susah," ujar Djonny saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Baca juga: CGV buka empat bioskop hari ini
Faktor selanjutnya yang membuat bioskop masih sepi pengunjung adalah sedikitnya film yang diputar. Banyak rumah produksi yang tidak mau ambil risiko untuk memutar filmnya di tengah pandemi sehingga beberapa bioskop memutuskan untuk menampilkan film lama.
"Film-film nasional kita belum berani masuk ke pasar bioskop karena banyak pertimbangan-pertimbangan kayak kapasitas penonton 50 persen. Nah film internasional ada 1-2 yang berani terjun payung istilahnya," kata Djonny.
"Tapi 'Doraemon' sudah mau dua minggu tayang, dibandingkan dengan film yang lain-lain hasilnya masih bagus, artinya ini memberi semacam harapan," imbuh Djonny.
Djonny mengatakan kapasitas jumlah penonton yang saat ini dibatasi hanya 50 persen dari keadaan normal bukanlah hal yang mempengaruhi sepi atau tidaknya bioskop dan program vaksinasi yang sedang berjalan diharapkan dapat memulihkan kondisi bioskop.
Baca juga: Daerah ini izinkan pembukaan bioskop dengan protokol ketat COVID-19
"Kita pelajari juga kondisi sosial masyarakat di sekitar dan sebagainya. Vaksinasi ini sebenarnya punya harapan besar untuk perbioskopan. Kalau sudah divaksin semua, orang-orang akan punya keyakinan dan percaya diri untuk datang," ujar Djonny.
Sementara itu, Djonny mendukung upaya yang dilakukan oleh para insan film Indonesia yang melayangkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pemerintah harus mendukung industri film seperti pada sektor bidang lainnya.
"Bioskop ini kan memberikan kontribusi buat kas daerah tapi sekarang belum ada stimulan lah, bantuan lah, kasihan soalnya dia punya karyawan cuma sepertiga yang lainnya kita rumahin," kata Djonny.
Djonny melanjutkan, "Bioskop juga enggak cengeng tapi mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah untuk karyawan kita ini yang dirumahkan. Kalau vaksinasi oke, akhir tahun udah bisalah. Yang dikhawatirkan kan malah tutup permanen bioskopnya, malu dong sama internasional."
Baca juga: Mal disiplin terapkan protokol kesehatan, bioskop segera diizinkan dibuka
Baca juga: Bioskop di daerah ini diizinkan beroperasi meski zona merah
Baca juga: Masa pandemi bioskop siap dibuka
Berita Terkait
KPK tetapkan tiga tersangka korupsi APD saat masa pandemi COVID-19
Kamis, 3 Oktober 2024 19:53 Wib
Pandemi COVID-19 pengaruhi angka kemiskinan di Gumas
Kamis, 1 Agustus 2024 16:14 Wib
WHO minta semua negara segera capai kesepakatan pandemi
Selasa, 23 Januari 2024 16:19 Wib
UFC gelar pertandingan untuk pertama kalinya sejak pandemi di China
Rabu, 1 November 2023 19:55 Wib
Pandemi COVID berakhir, program Kartu Prakerja gunakan skema normal
Rabu, 9 Agustus 2023 20:21 Wib
Status pandemi dicabut, Satgas COVID-19 otomatis bubar
Jumat, 23 Juni 2023 11:26 Wib
Presiden Jokowi cabut status pandemi COVID-19 di Indonesia
Rabu, 21 Juni 2023 16:33 Wib
Wali Kota Palangka Raya: Harkitnas momen perkuat ekonomi pasca pandemi
Selasa, 23 Mei 2023 6:01 Wib