Jakarta (ANTARA) - YouTube meluncurkan fitur baru bernama "Checks" yang memberi tahu pembuat konten apakah video mereka berisi materi berhak cipta dan sesuai dengan pedoman periklanan.
Fitur tersebut dihadirkan sebagai upaya membuat proses mengunggah video dan menerima pendapatan iklan menjadi lebih mudah, dilansir The Verge, Kamis.
Sebelum adanya fitur "Checks", pembuat konten mengunggah video mereka ke YouTube dan berharap semuanya berjalan lancar.
Fitur baru ini mengunggah tayangan untuk konten berhak cipta, yang dapat menyebabkan penghapusan atau pemegang hak cipta mengklaim pendapatan iklan, dan memberi tahu apakah video tersebut melanggar masalah pedoman periklanan.
Baca juga: Rose BLACKPINK berhasil kalahkan rekor PSY di YouTube
Tujuan YouTube adalah untuk secara efektif mengurangi jumlah "ikon kuning" yang dilihat pembuat konten di samping videonya, mengacu pada tanda dolar kuning yang menunjukkan bahwa pendapatan iklan ditahan karena masalah hak cipta atau pedoman.
Sistem baru ini bergantung pada Content ID. Jika sistem identifikasi hak cipta YouTube menemukan pelanggaran setelah video dipindai, kebijakan pemegang hak akan diterapkan secara otomatis ke video tersebut, menurut perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan video diblokir seluruhnya atau pemegang hak memonetisasi video tersebut.
Jika Content ID mencocokkan konten dalam video dengan pemegang hak lainnya, YouTuber yang meng-upload video tersebut akan menerima pemberitahuan melalui "Checks" untuk menemukan cara menghapus bagian dari video tersebut sebelumnya.
Baca juga: Pengamat: Jangan andalkan ceramah 'Ustaz YouTube' dalam perangi radikalisme
Artinya, video dapat mulai memperoleh pendapatan begitu video diunggah alih-alih melalui sengketa klaim, yang dapat memengaruhi pendapatan iklan keseluruhan yang diperoleh pembuat konten.
Namun, apa yang terjadi jika klaim hak cipta ditemukan, tetapi pembuatnya merasa tidak melakukan kesalahan? YouTube akan mengizinkan pembuatnya untuk menyengketakan klaim tersebut sebelum menerbitkannya.
Oleh karena klaim membutuhkan waktu beberapa hari untuk diproses, YouTuber dapat memilih untuk menunggu hingga sengketa diselesaikan sebelum dipublikasikan, atau mereka dapat memublikasikan video sambil menunggu hasil akhirnya.
Jika hasil sengketa membuktikan bahwa pencipta tidak menggunakan konten berhak cipta, pendapatan iklan yang diperoleh selama waktu itu dibayarkan kepada orang tersebut. Tetapi jika hasil sengketa menemukan bahwa pemegang hak benar, pendapatan iklan dibayarkan kepada yang bersangkutan sebagai gantinya.
YouTube mempermudah pembuat konten untuk menemukan -- dan menyengketakan -- klaim sebelumnya. Hal tersebut adalah bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk memastikan bahwa pembuat konten dapat memonetisasi videonya secepat dan seefektif mungkin.
Baca juga: Youtube Shorts mulai diluncurkan
Baca juga: YouTube tambah pilihan baru pada fitur pengawasan orang tua
Baca juga: Kini YouTube beri opsi pemutaran 4K, meski perangkat tak mendukung
Berita Terkait
Berikut penyebab pembuluh darah di otak pecah
Rabu, 18 Desember 2024 9:37 Wib
Manfaat jalan 7.000 langkah setiap hari bagi kesehatan mental
Rabu, 18 Desember 2024 9:34 Wib
Tokoh pemberdayaan perempuan dapat angugerah dari PPLIPI terakit Inspiring Women
Rabu, 18 Desember 2024 9:30 Wib
Kemenkebud sukses kembalikan 828 objek warisan budaya dari Belanda
Selasa, 17 Desember 2024 18:06 Wib
Eloknya Kecak tradisional dan kontemporer di Bali
Selasa, 17 Desember 2024 18:02 Wib
Tips menjaga kulit tetap sehat pada wanita usia 25 tahun
Selasa, 17 Desember 2024 17:56 Wib
Perlunya pelestarian kekayaan rempah sebagai warisan budaya
Selasa, 17 Desember 2024 17:53 Wib
TMII hadirkan sejumlah hiburan selama libur akhir tahun
Selasa, 17 Desember 2024 17:50 Wib