Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno mengatakan, ada hubungan antara kasus keparahan radang gusi dan COVID-19, salah satunya peradangan pada gusi bisa menyebabkan mikroorganisme penyebab COVID-19 semakin mudah berkembang biak dan memperburuk kondisi radang.
Sebaliknya, COVID-19 juga bisa memperberat tiga kali lipat peradangan pada gusi. Pasien COVID-19 yang memiliki penyakit gusi berpotensi setidaknya tiga kali lebih mungkin mengalami komplikasi.
Tak sampai di situ, studi dalam Journal of Clinical Periodontology menunjukkan, pasien dengan radang gusi juga 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator dan 3,5 kali lebih mungkin dirawat di ICU.
Baca juga: Ternyata gaya hidup sebabkan radang gusi
Untuk itu, dia menganjurkan semua orang untuk mencegah munculnya masalah pada gigi dan gusi, dengan rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari yakni setelah sarapan dan sebelum tidur.
"Semakin sering lupa sikat gigi, semakin besar juga kemungkin mikroorganisme COVID-19 mudah berkembang biak di gusi-gusi yang meradang. Sebaliknya, kalau sudah ada COVID-19, maka peradangan pun akan lebih cepat," kata dia dalam satu diskusi virtual mengenai kesehatan gigi, dikutip Sabtu.
Sisa makanan pada gigi apabila tak dibersihkan bisa memunculkan plak. Dalam 24 jam, terjadilah fermentasi mikroorganisme yang ada di dalam plak gigi. Fermentasi ini lalu akan menyebabkan suatu peradangan gusi yang bisa disembuhkan melalui pengobatan.
"Mulut dan gigi kalau tidak sehat, bersih, tentunya akan mempercepat proses perkembangan mikroorganisme penyebab COVID-19, akan menjadi parah. Oleh karena itu, harus tetap bersih," tutur Seno.
Baca juga: Jangan anggap gusi berdarah hal sepele
Orang tua punya peranan penting membiasakan anak-anak mereka menyikat gigi rutin sekaligus berkomitmen menjaga kesehatan giginya.
Selebritas sekaligus ibu dua anak, Duma Riris, salah satunya. Dia dan suaminya, sejak awal sudah berkomitmen mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan membiasakan mereka menyikat gigi rutin.
Edukasi juga mereka berikan melalui pemberian contoh, misalnya mengajak anak bersama-sama menyikat gigi. Riris juga menyediakan sarana yang menarik untuk anak selama menyikat gigi seperti menyediakan cermin besar
Tak hanya soal menyikat gigi, rutinitas memeriksakan gigi ke dokter juga dia terapkan walau sempat terkendala pandemi COVID-19.
"Enam bulan pertama enggak berani ke dokter. Sekarang sudah berani, ada temen dokter gigi bilang sudah aman. Daripada semakin bermasalah, kita pergi sekali selama pandemi," demikian kata dia.
Baca juga: Gusi tak sehat bisa jadi pertanda kanker hati
Baca juga: Benarkah infeksi gusi sebabkan penyakit Alzheimer
Baca juga: Lebih baik tusuk gigi atau benang gigi?
Berita Terkait
Rokok elektrik tak sebabkan gangguan pertahanan gusi?
Rabu, 7 Desember 2022 16:41 Wib
Benarkah Nikotin tak sebabkan gangguan pertahanan gusi terhadap bakteri
Selasa, 27 September 2022 15:21 Wib
Mengenal pentingnya merawat mulut dan gigi
Minggu, 10 Juli 2022 11:39 Wib
Cara cegah penyakit gusi menurut dokter gigi
Selasa, 14 September 2021 8:57 Wib
Kanker hati ditandai dengan gusi tak sehat
Minggu, 23 Juni 2019 14:07 Wib
Gusi tak sehat bisa jadi pertanda kanker hati
Sabtu, 22 Juni 2019 15:45 Wib
Benarkah infeksi gusi sebabkan penyakit Alzheimer
Minggu, 27 Januari 2019 9:21 Wib
Kenali gigi berlubang yang sebabkan penyakit janutng
Selasa, 27 November 2018 15:02 Wib