Balai Riam harapkan penyekatan jalur transportasi

id Balai riam harapkan penyekatan, sukamara, pemkab sukamara, permata kecubung, kalteng, kalimantan tengah, ketapang, kalbar, lamandau

Balai Riam harapkan penyekatan jalur transportasi

Foto Dokumentasi-Petugas memeriksa pengendara saat melintasi salah satu posko di Sukamara beberapa waktu lalu. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Sukamara (ANTARA) - Camat Balai Riam, Sukamara, Kalimantan Tengah Among Lelono mengatakan, mengantisipasi lonjakan penyebaran COVID-19 pihaknya mengharapkan adanya penyekatan atau posko yang dibuat instansi terkait.

"Saat ini, penyekatan posko hanya pada jalur masuk Kecamatan Sukamara saja, jalur tersebut mencakup transportasi darat yang juga menuju Kecamatan Lunci dan Jelai," katanya di Sukamara, Rabu.

Sementara, untuk jalur transportasi dari Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Lamandau yang justru melintasi Kecamatan Balai Riam dan Permata Kecubung tidak ada penyekatan atau posko-posko yang didirikan.

Pihaknya berharap dalam kegiatan pengamanan COVID-19 terkait penyekatan hendaknya dilakukan bersama-sama. Sukamara terdiri dari lima kecamatan, selain kecamatan kota juga ada kecamatan luar kota.

"Hal itu tentunya juga perlu menjadi perhatian instansi terkait mengenai penyekatan jalur-jalur transportasi yang berbatasan," jelasnya.

Dikarenakan daerah Balai Riam mobilitas masyarakatnya sangat tinggi, seperti dari Kabupaten Ketapang Kalbar dan dari Lamandau maupum Kotawaringin Barat.

"Yang kami lakukan hingga saat ini hanya berupa pengawasan saja, tanpa adanya penyekatan terhadap jalur-jalur transportasi atau perlintasan," tuturnya.

Oleh karena itu, diharapkan ada perhatian yang sama dari pemerintah kabupaten atau instansi terkait untuk hal ini dalam mengantisipasi lonjakan penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

Selain itu, karena tidak adanya penyekatan jalur perlintasan, maka pengawasan PPKM Mikro pihaknya perketat. Harapannya, supaya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pada PPKM mikro dapat segera terealisasikan pencairannya.

"Tujuannya, supaya kegiatan yang dilakukan berjalan maksimal. Karena semua kegiatan dilakukan tanpa adanya anggaran tersebut, pastinya tidak akan berjalan maksimal seperti yang diharapkan," ungkap Among.

Selain itu dijelaskannya, salah satu kendala yang juga dihadapi adalah jatah vaksin yang terbatas. Percepatan vaksinasi untuk penduduk disini juga sangat diperlukan, mengingat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi, sehingga perlu keseimbangan dalam penjatahan vaksin.

Dengan ini, seharusnya persentase kebutuhan vaksinasi disesuaikan dengan jumlah penduduk dan keperluan masyarakat. Sebab, Balai Riam merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Kecamatan Sukamara.

Untuk tingkat kesadaran protokol kesehatan masyarakat sangat baik sekali, bahkan antusiasme untuk mendapatkan vaksinasi juga sangat lumayan tinggi.

"Hanya saja jatah jumlah vaksinnya saja yang belum cukup," jelasnya.

Tentunya, yang menjadi harapan tertinggi adalah pandemi ini dapat segera berlalu. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan rutin dalam penanganan penyebaran COVID-19.

"Tim juga masih sangat semangat, karena ini tergugah dari hati ke hati untuk mengamankan wilayah ini," tegasnya.