Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan platform Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) membantu pengadaan barang di sekolah lebih transparan.
“SIPLah ini membantu sekolah melakukan pengadaan secara jauh lebih transparan, jauh lebih aman dan jauh lebih mudah. Kami berupaya memberikan keluasan kepada para sekolah untuk meningkatkan jumlah besaran dana BOS ini. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah dan memberikan fleksibilitas kepada sekolah untuk membelanjakannya melalui SIPLah,” ujar Nadiem saat peluncuran Merdeka Belajar episode ke-12 yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Pada 2019, Kemendikbud merilis SIPLah sebagai sistem elektronik untuk pembelanjaan dana BOS. SIPLah adalah sistem elektronik yang dapat digunakan sekolah untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara daring yang dananya bersumber dari dana BOS. Namun sekarang ditambah dengan fitur-fitur terbaru.
Pada tahun 2021, SIPLah bertransformasi untuk menyediakan pengalaman berbelanja dan berjualan yang lebih baik. Mendikbudristek meyakini, sekolah semakin dapat berbelanja dengan aman sebab alur pembelanjaan dijamin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, akan lebih banyak pilihan mitra pasar dan lebih banyak pilihan mitra pengiriman, fitur-fitur yang tersedia lebih lengkap terdiri dari pembatalan transaksi, aduan, serta dasbor pemantauan status transaksi untuk menghindari kesalahan maupun penipuan.
Sebelumnya, lanjut dia, sekolah tidak dapat memantau status pesanan. Kepala sekolah mengeluhkan prosesnya yang memakan waktu lama sehingga mereka dibuat menunggu dengan cemas.
Namun sekarang, sekolah dapat memantau status pesanan melalui dasbor. Semua proses belanja terdokumentasi dan dapat diunduh sehingga sekolah lebih aman melakukan transaksi. Tak hanya itu, informasi mengenai durasi pengiriman juga dibutuhkan oleh satuan pendidikan.
“Sekarang, sekolah dapat memilih mitra pengiriman dan durasi kecepatan pengiriman. Masing-masing mitra pasar bekerja sama dengan mitra pengiriman, sehingga sekolah dapat memilih mitra pengiriman dan kecepatan yang paling sesuai dengan kebutuhan sekolah,” jelas dia.
Sekolah juga dapat melakukan pembatalan transaksi selama penyedia belum konfirmasi. Selain itu, sekolah dapat mengajukan aduan sebelum uang disalurkan ke penyedia jika menemukan masalah dengan barang dan jasa yang diterima.
“Kemendikbudristek juga dapat mengawasi transaksi yang terkendala sehingga dapat diselesaikan bersama,” terangnya.
“Penyedia kini lebih nyaman berjualan di SIPLah karena proses pendaftaran dan pembayarannya yang lebih cepat, verifikasi pendaftaran penyedia hanya membutuhkan waktu 1x24 jam setelah registrasi, pengecekan pembayaran otomatis, dan pembayaran diteruskan ke penyedia dalam waktu 24 jam setelah sekolah membayar,” tambah dia.
Untuk periode 2021-2023 tercatat, dari total 61 mitra pasar yang mendaftar ke SIPLah, ada 18 mitra pasar terpilih yang telah lolos persyaratan administrasi dan uji teknologi melalui sayembara terbuka. Mendikbudristek menegaskan, pihaknya akan terus melakukan transformasi teknologi untuk mendukung pembelanjaan sekolah yang efisien, aman, dan akuntabel.
Berita Terkait
Nadiem Makarim titipkan Merdeka Belajar kepada kabinet baru
Jumat, 18 Oktober 2024 15:57 Wib
Nadiem sebut peserta didik kini dapat gali Pancasila lewat sastra dan film
Selasa, 1 Oktober 2024 12:55 Wib
Kenaikan UKT tahun ini dibatalkan
Senin, 27 Mei 2024 16:59 Wib
Pj Bupati Barut terima penghargaan dari Menteri Dikbudristek
Jumat, 3 Mei 2024 16:42 Wib
Gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut meski pemimpin Kemendikbudristek berganti
Sabtu, 25 November 2023 19:32 Wib
Tanggapan eks pimpinan MWA UNS soal pencopotan gelarnya sebagai guru besar
Kamis, 13 Juli 2023 15:23 Wib
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim copot gelar guru besar eks pimpinan MWA UNS
Kamis, 13 Juli 2023 15:19 Wib
Kementerian Pendidikan luncurkan Program Wirausaha Merdeka 2023
Senin, 19 Juni 2023 20:31 Wib